Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebanyak 13 Proyek Bendungan Selesai Tahun Ini, Begini Progresnya

Perkembangan konstruksi mayoritas bendungan yang ditargetkan rampung 2021 telah mencapai kisaran 80 persen.
Pembangunan Bendungan Tugu dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp1,9 triliun. /ANTARA
Pembangunan Bendungan Tugu dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp1,9 triliun. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjadwalkan akan ada 13 bendungan rampung sepanjang 2021. Sejauh ini rata-rata perkembangan konstruksi ke-13 bendungan tersebut telah mencapai level 87,93 persen dengan satu bendungan telah rampung.

Bendungan yang baru rampung tersebut adalah Bendungan Paselloreng di Sulawesi Selatan berkapasitas 138 juta meter kubik. Adapun, bendungan tersebut telah dibangun sejak 2015 menelan anggaran negara hingga Rp753,4 miliar.

"Sampai 2021 ada 13 bendungan harus selesai dan 2022 kurang lebih 14 bendungan. [Pada] 2023 ditambah 14 bendungan dan 2024 ada satu bendungan yang wajib selesai," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko dalam webinar KSP Mendengar, Selasa (27/4/2021).

Jarot memaparkan saat ini perkembangan konstruksi mayoritas bendungan yang ditargetkan rampung 2021 telah mencapai kisaran 80 persen. Adapun, bendungan yang dimaksud adalah Bendungan Ciawi (89,7 persen), Gonseng (89,18 persen), Pidekso (85,97 persen), Tugu (87,87 persen), Bintang Bano (85,96 persen), dan Ladongi (89,07 persen).

Sementara itu, bendungan dengan perkembangan konstruksi berada di kisaran 90 baru mencapai empat bendungan, yakni Bendungan Way Sekampung (92,99 persen), Kuningan (94,68 persen), Bendo (92,37 persen), dan Karalloe (93,95 persen).

Perkembangan konstruksi Bendungan Margatiga saat ini berada di level 67,36 persen, sedangkan Bendungan Sukamahi baru mencapai 73,99 persen. Selesainya 13 bendungan tersebut akan membuat total bendungan di dalam negeri menjadi 31 unit dengan total kapasitas 1,82 miliar meter kubik.

Jarot optimistis pihaknya dapat mencapai target pembanguann bendungan sebanyak 75 unit dengan total kapasitas 6,5 miliar meter kubik hingga 2024. Adapun, saat ini total bendungan di dalam negeri baru mencapai sekitar 18 unit dengan total kapasitas 1,18 miliar meter kubik.

Secara total, pemerintah sedang membangun 44 bendungan yang terdiri atas 43 bendungan on-going dan 1 bendungan baru. Angka tersebut lebih rendah dari yang dicanangkan pada awal 2021, yakni sebanyak 48 bendungan yang terdiri atas 43 bendungan on-going dan 5 bendungan baru.

Lima bendungan baru yang dimaksud adalah Bendungan Mbay, Cibeet, Cijurei, Batu Lepek, dan Jenelata. Adapun, pendanaan bendungan yang berasal dari rupiah murni adalah Bendungan Mbay, Cibeet, Cijurei, dan Batu Lepek, sedangkan pendanaan konstruksi Bendungan Jenelata berasal dari pinjaman luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper