Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Mobil Listrik Hyundai Telah Terealisasi Rp14 Triliun dari Total Rp20 Triliun

Hyundai telah menggelontorkan dana sebesar US$1,55 miliar untuk membangun pabrik di Delta Mas, Cikarang, Jawa Barat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengunjungi Pabrik Mobil Listrik Hyundai di Sukamukti Bekasi, Jumat (6/11/2020). Pabrik tersebut merupakan bentuk implementasi komitmen investasi Hyundai yang telah ditandatangani di Korea Selatan pada tanggal 26 November 2019. /KeMenko Marves
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengunjungi Pabrik Mobil Listrik Hyundai di Sukamukti Bekasi, Jumat (6/11/2020). Pabrik tersebut merupakan bentuk implementasi komitmen investasi Hyundai yang telah ditandatangani di Korea Selatan pada tanggal 26 November 2019. /KeMenko Marves

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa perusahaan otomotif asal Korea Selatan PT Hyundai Motors Indonesia akan mulai memproduksi mobil listrik pada Maret atau April 2022.

“Total investasi mereka US$1,5 miliar atau setara Rp20 triliun lebih. Realisasi mereka sudah mencapai Rp13 triliun sampai Rp14 triliun,” katanya pada konferensi pers virtual, Senin (26/4/2021).

Sebelumnya, Hyundai telah menggelontorkan dana sebesar US$1,55 miliar untuk membangun pabrik di Delta Mas, Cikarang, Jawa Barat.

Pabrik itu tidak hanya akan memproduksi mobil listrik, tapi juga tetap mobil internal combustion engine.

Bahlil menjelaskan bahwa dengan kontribusi Hyundai, ini membuat Korea Selatan masuk dalam posisi ketiga investasi asing terbesar di Indonesia pada kuartal I/2021.

Secara berturut-turut, lima besar investor luar negeri ke Indonesia yaitu Singapura US$2,6 miliar, Tiongkok US$1,3 miliar, Hongkong US$1 miliar, Korea Selatan US$0,6 miliar, dan Swis US$0,5 miliar.

“Swis ini tidak pernah terjadi masuk lima besar sejak era reformasi. Saya pikir mulai bergairah. Harapannya mulai mempengaruhi persepsi dunia khususnya Eropa lewat Swis dan Belanja [di posisi ke-7 dengan nilai US$0,4 miliar],” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper