Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mekanisme Subsidi Ongkir Harbolnas Lebaran Belum Rampung

Harbolnas Ramadan akan diselenggarakan selama 5 hari, mulai dari H-10 sampai H-6 hari raya Idulfitri.
Ilustrasi belanja online. - istimewa
Ilustrasi belanja online. - istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah masih menggodok mekanisme penyaluran subsidi biaya pengiriman barang (ongkir) dalam rangka Hari Belanja Nasional menjelang perayaan Lebaran. Sejauh ini, belum ada keputusan mengenai anggaran untuk program ini.

“Sampai saat ini pembahasan teknis terkait mekanisme program ini masih terus dibahas pemerintah dengan stakeholder terkait,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Moegiarso saat dihubungi, Kamis (22/4/2021).

Susiwijono menjelaskan pembahasan teknis diserahkan ke Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri.

Meski demikian, pelaksanaan kampanye Hari Belanja Nasional (Harbolnas) Ramadan dia sebut telah mulai dikoordinasikan antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian Keuangan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyampaikan Harbolnas Ramadan akan diselenggarakan selama 5 hari, mulai dari H-10 sampai H-6 hari raya Idulfitri. Untuk menggairahkan program ini, pemerintah bakal menyiapkan anggaran sebesar Rp500 miliar dalam bentuk subsidi ongkos kirim.

“Ongkos kirim ditanggung pemerintah melalui semua platform digital," kata Airlangga dalam konferensi pers.

Airlangga juga menyebutkan bahwa subsidi ini diutamakan untuk transaksi produk-produk  dalam negeri yang diperdagangkan melalui platform digital. Pemerintah juga akan bekerjasama dengan asosiasi platform digital, UMKM, produsen lokal, dan pelaku logistik untuk menyukseskan program ini.

Dihubungi terpisah, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nina Mora mengatakan belum ada keputusan mengenai besaran anggaran yang akan disiapkan. Dia tidak memerinci lebih lanjut detail teknis mengenai berlangsungnya program ini.

“Belum ada keputusan menggunakan anggaran tersebut karena keterbatasan waktu,” kata Nina kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper