Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ajak Masyarakat Belanja Produk Halal Buatan Dalam Negeri

Pilihlah [produk] buatan Indonesia yang halal dan toyib dalam rangka mendorong Indonesia menjadi produsen utama produk halal dunia.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin/Twitter-@najwashihab
Wakil Presiden Ma'ruf Amin/Twitter-@najwashihab

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak masyarakat berbelanja produk halal buatan dalam negeri.

Ajakan tersebut disampaikan Wapres guna mendorong Indonesia menjadi produsen produk halal utama di kancah global.

Hal tersebut disampaikan Wapres dalam video singkat yang diunggah di YouTube dalam rangka Hari Konsumen Nasional (Harkonas) yang jatuh setiap 20 April.

Wapres menekankan pentingnya pemahaman hak dan kewajiban bagi konsumen. Selain itu, hari ini menjadi momentum peningkatan kecerdasan dan kemandirian konsumen serta nasionalisme pada produk buatan dalam negeri.

"Pilihlah [produk] buatan Indonesia yang halal dan toyib dalam rangka mendorong Indonesia menjadi produsen utama produk halal dunia," kata Wapres dalam video singkat yang diunggah di Youtube, Selasa (20/4/2021).

Wapres meminta pelaku usaha agar menjadi pelaku usaha yang bertanggung jawab dengan memproduksi barang dan jasa yang berkualitas dan berdaya saing serta memenuhi Standar Nasional Indonesia {SNI).

"Dengan demikian konsumen Indonesia semakin bangga belanja produk buatan Indonesia. Kita bersama pulihkan ekonomi bangsa demi kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata," tutupnya.

Dikutip dari laporan Bisnis.com Desember 2020, berdasarkan laporan State of Global Islamic Economy Report 2020/2021 (SGIE), Indonesia masuk ke dalam barisan 3 besar negara dengan nilai investasi tertinggi untuk produk-produk halal.

Nilainya mencapai US$6,3 miliar pada 2020 atau tumbuh 219 persen sejak tahun sebelumnya.

Dari segi jumlah kesepakatan investasi terkait dengan makanan halal, Indonesia duduk di peringkat kedua dengan total 10 kesepakatan.

Indonesia masih di bawah Malaysia dengan 16 kesepakatan dan unggul dibandingkan dengan Uni Emirat Arab dengan delapan kesepakatan.

Prospek investasi di sektor produk-produk halal diperkirakan semakin cerah, terutama dalam layanan pengiriman, makanan halal berbasis kesehatan, dan makanan halal siap saji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper