Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri PPN/Kepala Bappenas Dorong Peran Koperasi untuk Permodalan Petani Kopi

Pada kunjungan kerja terakhirnya ke Jawa Timur tersebut, Menteri PPN/Bappenas mengatakan penguatan internal koperasi diperlukan untuk optimalisasi produk kopi petani, sekaligus mengajak petani untuk menjadi anggota koperasi.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menghadiri peluncuran Golden Wood Coffee di Pendopo Kab. Situbondo, Minggu (18/4/2021)/ Bappenas
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menghadiri peluncuran Golden Wood Coffee di Pendopo Kab. Situbondo, Minggu (18/4/2021)/ Bappenas

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam kunjungannya ke Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menekankan pentingnya peran koperasi dalam permodalan usaha pertanian. Salah satunya, permodalan untuk petani Kopi Arabika Java Ijen Raung.

Seperti diketahui, biji Kopi Arabika Java Ijen Raung merupakan komoditas unggulan Bondowoso Republik Kopi. Selain itu, biji kopi tersebut telah mendapat Sertifikat Indikasi Geografis (SIG) dan sertifikat internasional, sehingga melatarbelakangi deklarasi Bondowoso sebagai Republik Kopi

Pada kunjungan kerja terakhirnya ke Jawa Timur tersebut, Menteri PPN/Bappenas mengatakan penguatan internal koperasi diperlukan untuk optimalisasi produk kopi petani, sekaligus mengajak petani untuk menjadi anggota koperasi.

“Diperlukan kolaborasi berbagai pihak untuk menjaga kelangsungan kopi khas Bondowoso, salah satunya dengan memperkuat internal kelembagaan koperasi agar koperasi dapat lebih optimal sebagai agregator produksi kopi petani, supaya petani itu mau menjadi anggota koperasi,” kata Suharso pada peluncuran Golden Wood Coffee atau Kopi Kayumas di Pendopo Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu (18/4/2021).

Selain mendorong permodalan dari koperasi, Suharso juga mengatakan pemerintah juga akan mengasi sejumlah masalah lainnya yang dihadapi oleh petani kopi. Contohnya, fluktuasi harga serta kurangnya nilai tambah produk bagi petani yang disebabkan oleh penjualan kopi gelondong basah atau kering.

Lalu, kurangnya pengetahuan petani kopi rakyat tentang efektivitas dan efisiensi menanam kopi, serta rendahnya minat generasi muda pada tradisi budidaya kopi.

“Pelatihan dan pendampingan budidaya dan pengolahan kopi yang benar, manajemen usaha, pengemasan, sampai pemasaran harus didukung penuh oleh semua pihak. Selanjutnya, dukungan pemerintah untuk produk UMKM seperti program Bangga Buatan Indonesia juga perlu dioptimalkan,” ujarnya.

Adapun pada kesempatan kunjungannya ke Jawa Timur, Suharso menghadiri peluncuran Golden Wood Coffee atau Kopi Kayumas di Pendopo Kabupaten Situbondo. Menu Kopi yang sudah terkenal sejak 1886 silam tersebut, dihasilkan di Desa Kayumas, Kecamatan Arjasan, Kabupaten Situbondo.

“Kopi Kayumas Situbondo ini juara satu di dunia dan mudah-mudahan ini bisa dipertahankan terus karena Indonesia dikenal sebagai yang banyak produknya di seluruh daerah, tapi kalau sudah mendapatkan rekognisi dari dunia internasional, artinya Situbondo bisa mengindustrikan kopi ini sedemikian rupa sehingga tersebar ke seluruh dunia," ujarnya.

Ke depan, dia berharap daerah ini bisa didorong ke industri-industri lain, apalagi kalau sudah nomor 1 di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper