Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Merah Putih Kolaborasi Unair dan Biotis Diproduksi Awal 2022

Pengembangan Vaksin Merah Putih merupakan bagian dari Keppres No. 18/2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 dengan 6 universitas dan 2 instansi yang terlibat.
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan uji klinis Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga bermitra dengan PT Biotis rampung pada kuartal IV/2021. 

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan saat ini pengembangan Vaksin Merah Putih di 2 instansi tersebut berlangsung di fase praklinis. Dengan target rampung pada kuartal IV mendatang, pemerintah memperkirakan vaksin tersebut bisa diproduksi secara massal pada awal 2022 .

"Tahap pengembangan Vaksin Merah Putih di Universitas Airlangga berlangsung di fase praklinis. Targetnya uji klinis rampung pada kuartal IV/2021 dan diproduksi massal awal 2022," ujar Penny dalam konferensi pers, Jumat (16/4/2021).

Sementara untuk pengembangan yang berlangsung di Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman melalui kerja sama dengan PT Bio Farma (Persero), pemerintah menargetkan produksi massal bisa dilakukan pada semester II/2022.

PT Bio Farma, juga akan bekerjasama dengan perusahaan farmasa swasta lainnya terkait dengan penyiapan fasilitas pengembangan. Dengan upaya akselerasi yang tengah dilakukan, Penny mengatakan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) bisa dikeluarkan pada semester I tahun depan.

Sebagaimana diketahui, pengembangan Vaksin Merah Putih merupakan bagian dari Keppres No. 18/2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 di mana terdapat 6 universitas dan 2 instansi yang terlibat.

Kendati telah dititahkan untuk dilakukan percepatan, lanjut Penny, proses pengembangan vaksin sangat kritikal sehingga mesti dijalankan secara sangat hati-hati berdasarkan standar yang berlaku.

"Tidak saja untuk melindungi subjek yang terlibat dalam uji klinis, tapi kami juga ingin yakin nanti bisa mendapatkan produk bermutu, berdaya saing, dan efektif setelah diproduksi secara massal," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper