Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Bangun Kawasan Mirip Silicon Valley, Pemerintah Harus Petik Pelajaran Penting Ini

Salah satu pelajarannya yaitu, Silicon Valley menciptakan kesenjangan pendapatan dan juga kenaikan harga properti yang berbanding terbalik dengan kawasan sekitarnya.
Ilustrasi perkembangan ekonomi digital
Ilustrasi perkembangan ekonomi digital

Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan pusat inovasi dan riset digital di Sukabumi, Jawa Barat, yang diberi nama Bukit Algoritma layaknya Silicon Valley di Amerika Serikat diyakini memiliki dampak positif terhadap ekonomi Tanah Air ke depannya.

Akan tetapi, Indef mengingatkan pemerintah perlu mengambil pelajaran dari proyek di Negeri Abang Sam tersebut.

Direktur Program Indef Eshter Sri Astuti mengatakan bahwa kenyataannya Silicon Valley yang lokasi persisnya di San Francisco ini tidak selalu dinikmati warga lokal, terutama dalam penciptaan lapangan kerja.

“Kita lihat sumber daya manusia (SDM) di Indonesia hanya 12 persen yang berpendidikan tinggi. 80 persen lebih adalah SD, SMP, dan SMA. Ini menjadi tantangan sendiri untuk pemerintah,” katanya melalui diskusi virtual, Kamis (15/4/2021).

Eshter menjelaskan bahwa apabila pemerintah ingin membuat kawasan ekonomi khusus di bidang teknologi canggih, SDM yang kompeten harus diciptakan. Dengan begitu, proyek ini tidak harus memakai tenaga kerja asing.

Catatan keduanya untuk Silicon Valley, yakni kesesuaian kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan dengan wilayah sekitar tidak terlalu kuat.

Tidak heran, tenaga ahli insinyur di Silicon Valley berasal dari India dan China, bukan mayoritas kawasan sekitar.

Kemudian, Silicon Valley menciptakan kesenjangan pendapatan dan juga kenaikan harga properti yang berbanding terbalik dengan kawasan sekitarnya.

“Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen dan waktu yang tidak sebentar untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada warga sekitar untuk dapat merasakan efek dari high-tech zone [kawasan dengan teknologi canggih],” jelasnya.

Sillicon Valley ala Indonesia merupakan proyek di atas lahan seluas 888 hektare yang berlokasi di Cikidang dan Cibadak Sukabumi ini. PT Amarta Karya (Persero) dipercaya sebagai mitra infrastruktur pembangunan Bukit Algoritma.

Untuk tahap awal pembangunan selama tiga tahun ke depan, nilai total proyek diperkirakan bakal menghabiskan 1 miliar euro (setara Rp18 triliun).

Dana sebesar itu digunakan antara lain untuk peningkatan kualitas ekonomi 4.0, peningkatan pendidikan dan penciptaan pusat riset dan development untuk menampung ide anak bangsa terbaik demi Indonesia bangkit, serta meningkatkan sektor pariwisata di kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper