Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Tegaskan Aktivitas Ekonomi AS Naik ke Laju Sedang

Perkiraan terbaru mereka menunjukkan bahwa para pejabat tidak berharap untuk mengangkat suku bunga dari level mendekati nol sebelum akhir 2023, bahkan ketika mereka meningkatkan proyeksi pertumbuhan dan pekerjaan tahun ini secara tajam.
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (13/8/2019). Bloomberg/Andrew Harrer
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (13/8/2019). Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas ekonomi dan belanja konsumen Amerika Serikat telah meningkat. 

Dalam laporan kondisi ekonomi terbarunya, Federal Reserve menggarisbawahi bahwa aktivitas ekonomi negara adidaya itu naik ke kecepatan moderat dari akhir Februari hingga awal April 2021.

"Belanja konsumen menguat. Laporan tentang pariwisata lebih optimistis, didukung oleh peningkatan permintaan untuk kegiatan rekreasi dan perjalanan," demikian kutipan dari laporan yang disebut Beige Book itu, dilansir Bloomberg, Kamis (15/4/2021)

Lebih dari setahun setelah pandemi global, pejabat Fed telah berulang kali menekankan bahwa ekonomi AS terus membutuhkan dukungan kebijakan moneter yang agresif saat pulih dari virus, bahkan ketika prospek semakin cerah di tengah meluasnya vaksinasi.

Perkiraan terbaru mereka menunjukkan bahwa para pejabat tidak berharap untuk mengangkat suku bunga dari level mendekati nol sebelum akhir 2023, bahkan ketika mereka meningkatkan proyeksi pertumbuhan dan pekerjaan tahun ini secara tajam.

Selain itu, Fed juga melihat masalah rantai pasok sebagai salah satu ganjalan pemulihan. Kekurangan tenaga kerja dan material meningkat di beberapa sektor ekonomi AS, yang mungkin membuat konsumen membayar lebih mahal untuk segala hal mulai dari bahan bakar hingga rumah baru.

Kelangkaan barang-barang telah menjadi sorotan di masa-masa awal pandemi ketika stok kebutuhan menipis karena panic buying. Lebih dari setahun setelah serangan pandemi, kekhawatiran tentang kelangkaan terutama difokuskan di sekitar masalah rantai pasokan global dan penguatan permintaan dalam ekonomi yang pulih kembali.

Bank-bank regional di Dallas, Philadelphia dan San Francisco dan semuanya mencatat bahwa penyumbatan Terusan Suez selama seminggu berkontribusi pada kekurangan tersebut.

Terlepas dari kemacetan rantai pasokan di sekitar komponen teknologi penting, penjualan mobil tumbuh dan aktivitas manufaktur juga meluas, dengan lebih dari separuh distrik bank melaporkan pertumbuhan yang kuat di sektor ini.

Namun, Fed juga mengatakan kelangkaan semikonduktor membatasi persediaan mobil. Industri otomotif telah berjuang untuk mendapatkan chip karena pembuat semikonduktor telah mengalokasikan lebih banyak kapasitas untuk produk konsumen setelah pandemi mendorong lonjakan pesanan untuk smartphone, TV dan komputer.

Tenaga kerja tetap menjadi tantangan yang meluas, terutama bagi pekerja berupah rendah dan per jam, memberikan tekanan pada pertumbuhan pekerjaan. Namun, beberapa perusahaan mengatakan bahwa ketidakhadiran pekerja terkait virus turun dan ekspektasi pekerjaan umumnya bullish.

Pertumbuhan upah sedikit meningkat secara keseluruhan, terutama di bidang manufaktur dan konstruksi, di mana kekurangan tenaga kerja menjadi tantangan tersendiri.

Di luar kendala tenaga kerja, kenaikan biaya input juga memberikan tekanan pada harga, terutama untuk bahan mentah seperti logam, kayu, makanan dan bahan bakar, kata Fed. 

Secara nasional, kenaikan biaya sebagian disebabkan oleh gangguan rantai pasokan yang sedang berlangsung dan diperburuk oleh peristiwa cuaca musim dingin yang parah, terutama di sektor manufaktur, konstruksi, ritel dan transportasi.

Sejauh ini, bisnis sebagian besar menanggung beban kenaikan biaya. Masih harus dilihat apakah kendala tenaga kerja dan bahan akan berdampak pada harga konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper