Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Bill Hwang dan Archegos, Nomura Perketat Pembiayaan Hedge Fund

Nomura juga memperketat leverage untuk beberapa klien yang sebelumnya diberikan pengecualian untuk batas pembiayaan margin.
Logo nama Nomura/nomura.com
Logo nama Nomura/nomura.com

Bisnis.com, JAKARTA - Nomura Holdings Inc. mulai memperketat pembiayaan untuk beberapa klien hedge fund menyusul gagal bayar Archegos Capital Management LP yang mungkin merugikan pialang terbesar Jepang itu sekitar US$ 2 miliar.

Dilansir Bloomberg, Rabu (14/4/2021), menurut orang-orang yang mengetahui masalah itu, pembatasan tersebut merupakan bagian dari tinjauan yang lebih luas terhadap pialang utama Nomura yang dapat menyebabkan penurunan skala bisnis.

Selain itu, Nomura juga memperketat leverage untuk beberapa klien yang sebelumnya diberikan pengecualian untuk batas pembiayaan margin.

Seorang perwakilan dari perusahaan yang berbasis di Tokyo menolak berkomentar.

Nomura mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko pada unit pialang utamanya setelah keruntuhan Archegos yang dapat mengakibatkan kerugian gabungan sebesar US$ 10 miliar bagi bank-bank global, menurut perkiraan dari JPMorgan Chase & Co.

Pialang Jepang bergabung dengan sejumlah pemberi pinjaman terkenal yang terjebak dalam kegagalan termasuk Credit Suisse Group AG, yang mengungkapkan biaya kuartal pertama sebesar 4,4 miliar franc Swiss (US$ 4,76 miliar) untuk hubungannya dengan perusahaan yang berbasis di New York itu.

Credit Suisse juga telah memperketat persyaratan pembiayaan untuk hedge fund dan kantor keluarga, dalam potensi perubahan praktik industri baru setelah ledakan tersebut. Bank Swiss itu juga merencanakan perombakan besar-besaran pada bisnis hedge fund di tengah-tengah insiden tersebut.

Sementara itu, seorang eksekutif yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan Nomura sedang memeriksa penyebab kemungkinan kerugian dan masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana hal itu dapat memengaruhi pendapatan.

Mereka menolak untuk mengatakan berapa banyak perusahaan memiliki posisi yang dibatalkan terkait dengan Archegos, yang membuat taruhan leverage tinggi pada saham yang meledak ketika investasi tiba-tiba kehilangan nilai bulan lalu.

Di bawah Kentaro Okuda, yang menjadi chief executive officer pada April tahun lalu, laba bersih Nomura mencapai tertinggi dalam 19 tahun selama sembilan bulan yang berakhir pada bulan Desember, didorong oleh booming dalam perdagangan dan investasi perbankan di dalam dan luar negeri. Pialang itu mengatakan pada akhir Maret bahwa pihaknya memiliki sekitar US$ 2 miliar klaim terhadap klien AS, yang diidentifikasi Bloomberg sebagai Archegos.

Meskipun Nomura belum mengkonfirmasi secara pasti berapa kerugiannya dari Archegos, analis SMBC Nikko Securities Inc. yang dipimpin oleh Masao Muraki mengatakan bahwa mereka mungkin membukukan kerugian 95 miliar yen pada kuartal keempat sebagai akibat dari perdagangan tersebut.

Pialang ini bukan satu-satunya lembaga keuangan Jepang yang mendapat pukulan dari Archegos. Unit sekuritas Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. membukukan kerugian US$ 270 juta dari bencana tersebut, sementara Mizuho Financial Group Inc. menghadapi potensi kerugian sekitar 10 miliar yen, Bloomberg telah melaporkan.

Divisi pialang utama melayani secara khusus untuk dana lindung nilai, meminjamkan uang tunai dan sekuritas dan melakukan perdagangan mereka. Hubungan tersebut bisa sangat menguntungkan bagi bank investasi serta sumber pendapatan yang signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper