Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Balik IPO Coinbase di Wall Street yang Bikin Bitcoin Meroket

Kapitalisasi Coinbase diperkirakan berkisar dari US$70 hingga US$100 miliar, IPO terbesar untuk perusahaan AS sejak Facebook pada 2012.
Lambang Nasdaq Market Site di Times Square, New York/ Bloomberg - Demetrius Freeman
Lambang Nasdaq Market Site di Times Square, New York/ Bloomberg - Demetrius Freeman

Bisnis.com, JAKARTA - Coinbase yang menjadi wadah pertukaran mata uang kripto akhirnya resmi mencatatkan sahamnya di Nasdaq pada Rabu (14/4/2021).

Initial Public Offering (IPO) Coinbase merupakan aksi korporasi yang paling dinanti di Wall Street. IPO ini juga membawa mata uang kripto, bitcoin dan Ethereum mencetak rekor tertingginya.

Coinbase sendiri menjadi perusahaan pertama yang sepenuhnya mengabdikan diri pada mata uang kripto atau cryptocurrency dan tercatat di bursa AS, di bawah simbol COIN. Kenyataan ini sudah menjadikan perusahaan masuk kategori kelas berat.

Dikutip dari Channel News Asia, kapitalisasi diperkirakan berkisar dari US$70 hingga US$100 miliar, IPO terbesar untuk perusahaan AS sejak Facebook pada 2012.

Coinbase memilih daftar langsung, yang tidak memungkinkannya mengumpulkan dana baru tetapi menawarkan pemegang saham saat ini - yakni pendiri, karyawan, dan investor historis - untuk menjual saham mereka di pasar. Spotify, Slack, Palantir dan Roblox juga telah menggunakan metode daftar langsung ini untuk debut Wall Street mereka.

Hampir 115 juta saham Coinbase akan ditempatkan di pasar. Harga referensi mereka diumumkan Selasa malam (13/4/2021) waktu AS.

Didirikan pada tahun 2012 di San Francisco oleh Brian Armstrong dan Fred Ehrsam, platform ini memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual sekitar 50 cryptocurrency, termasuk bitcoin dan eter.

Coinbase mengklaim 56 juta total pengguna dan sedikit lebih dari enam juta orang melakukan transaksi setiap bulan, menurut perkiraan dari hasil kuartal pertama, yang dirilis pada awal April.

Perusahaan telah mendapat manfaat dari kenaikan meteorik bitcoin selama setahun terakhir, dengan harga aset kripto ini naik dari US$6.500 April 2020 lalu ke rekor tertinggi di atas US$62.000 pada hari Selasa kemarin (13/4/2021).

Setelah cryptocurrency berkuasa, mata uang virtual lainnya - seperti ether, Litecoin atau Stellar Lumens - juga melonjak.

"Dengan bitcoin yang sudah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam enam bulan terakhir dan cryptocurrency menjadi lebih populer dengan lebih banyak investor arus utama, tentu dapat dikatakan bahwa mata uang kripto telah menjadi aset utama dalam 12 bulan terakhir," kata Kepala Analis Pasar di CMC Markets Inggris Michael Hewson.

Sebagai hasil dari kegilaan ini, pendapatan Coinbase telah meningkat hampir sepuluh kali lipat dalam setahun menjadi US$1,8 miliar pada kuartal pertama, menurut perkiraan grup. Keuntungannya meningkat 25 kali lipat, di kisaran US$730 juta hingga US$800 juta.

Di balik kesuksesan IPO dan keuntungan perusahaan, Coinbase ternyata pernah didakwa oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) atas tindakan yang melaporkan informasi palsu, menyesatkan, atau tidak akurat tentang cryptocurrency dan memanipulasi pasar antara 2015 dan 2018.

Tanpa mengakui kesalahannya, Coinbase memilih membayar denda US$6,5 juta, dan perusahaan terpaksa membatalkan tanggal pencatatannya di Wall Street saat itu.

Beberapa analis melihat perusahaan memiliki faktor yang bisa membuatnya dirugikan, yaitu besaran komisi dari perdagangan mata uang kripto yang menjadi sumber pendapatan perusahaan untuk menghasilkan uang.

Komisi Coinbase ini lebih tinggi dari beberapa pesaingnya, terutama Binance. Tetapi platform itu, yang didirikan di China ini, tampaknya lebih mengkhawatirkan regulator daripada Coinbase.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper