Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Gotong Royong, Bio Farma Masih Bahas Harga dengan Produsen

Harga sedang dibahas antara perusahaan dan Sinopharm, Moderna, serta CanSino selaku calon importir vaksin.
Suasana vaksinasi untuk pelaku UMKM di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Kamis (01/04). /Bisnis.com-Laurensia Felisern
Suasana vaksinasi untuk pelaku UMKM di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Kamis (01/04). /Bisnis.com-Laurensia Felisern

Bisnis.com, JAKARTA – Negosiasi vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong masih terus berjalan. PT Bio Farma (Persero) selaku negosiator tengah membicarakan perihal harga dengan produsen-produsen vaksin yang terlibat dalam proses negosiasi.

Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan perihal harga sedang dibahas antara perusahaan dan Sinopharm, Moderna, serta CanSino selaku calon importir vaksin.

"Negosiasinya sudah masuk masalah harga. Nanti, jika sudah ada kesepakatan, baru disiapkan dananya," ujar Bambang ketika dihubungi, Rabu (14/4/2021).

Bambang menambahkan dana yang dibutuhkan untuk pengadaan vaksin program Vaksinasi Gotong Royong tergantung kepada jumlah serta harga vaksin yang disepakati antara Bio Farma dan produsen.

Perlu diketahui, Kementerian BUMN masih menunggu kepastian mengenai harga dari vaksin yang akan diimpor. Sejauh ini, belum ada acuan yang jelas mengenai harga yang harus ditetapkan untuk vaksin program Vaksinasi Gotong Royong dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Terkait dengan kepastian importasi vaksin, Bambang mengatakan perusahaan belum dapat memperkirakan kapan vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong akan tiba. Kendati sebelumnya sempat dikatakan vaksin tiba di Tanah Air pada pekan keempat April 2021.

Bio Farma sudah meminta komitmen dari Sinopharm sebanyak 12 juta dosis mulai dari akhir Maret 2021 sampai dengan akhir kuartal II/2021, dengan total sebanyak 15 juta dosis.

Adapun, terdapat opsi penambahan sebanyak 15 juta dosis vaksin dari Sinopharm. Bio Farma juga menunjuk anak usahanya, PT Kimia Farma Tbk., untuk proses registrasi program Vaksinasi Gotong Royong.

Di samping itu, Kimia Farma sedang mengurusi proses untuk mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk vaksin yang akan dibeli dari Sinopharm. 

Adapun, dalam negosiasi dengan Moderna, Bio Farma sudah meminta komitmen dari perusahaan tersebut untuk menyiapkan 5,2 juta dosis. Kemungkinan, vaksin-vaksin tersebut baru bisa dikirim pada awal kuartal III/2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper