Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buka Pintu bagi Wisman, Pemerintah Enggan Pasang Target  

Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan 3 destinasi utama yang akan dijadikan uji coba tahap pertama sebagai safe travel corridor, yaitu Bali, Batam, dan Bintan.
Calon penumpang pesawat berada di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Fikri Yusuf
Calon penumpang pesawat berada di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah tidak memasang target terkait dengan jumlah wisatawan mancanegara yang akan diundang masuk ke dalam negeri melalui penerapan konsep travel bubble mulai April mendatang.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf R. Kurleni Ukar mengatakan pemerintah tidak memfokuskan diri dengan mematok target jumlah wisatawan. Fokus pemerintah, sambungnya, bukan lagi jumlah, melainkan kualitas wisatawan.

"Pemerintah tidak bicara target jumlah wisman terlebih dulu. Kendati kecil tapi berkualitas. Paradigmanya bukan lagi kuantitas, tapi kualitas," ujar Kurleni ketika dihubungi, Selasa (13/4/2021).

Pemerintah, sambungnya, terus melakukan koordinasi, khususnya dengan negara-negara yang telah melakukan Travel Coridor Arrangement (TCA) seperti China, Singapura, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.

Kendati koordinasi terus dilakukan, Kurleni mengatakan sampai dengan saat ini belum ada negara yang membuka arus wisatawan untuk melakukan perjalanan lintas teritorial, kecuali perjalanan khusus untuk tujuan tertentu.

Dari aspek destinasi, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan 3 destinasi utama yang akan dijadikan uji coba tahap pertama sebagai safe travel corridor, yaitu Bali, Batam, dan Bintan.

Untuk Bali, terdapat 3 zona yang akan dipersiapkan, antara lain, Nusa Dua, Ubud dan Sanur. Sementara di Bintan, pemerintah menyiapkan kawasan pariwisata khusus seperti Lagoi dan untuk Batam kawasan Nongsa.

Selain menyiapkan destinasi, pemerintah juga mengakselerasi vaksinasi di setiap zona prioritas, mengatur regulasi, serta menyiapkan aplikasi dan asuransi. Proses persiapan tersebut sedang dikoordinasikan antar kementerian dan lembaga maupun dengan masing masing pemerintah daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper