Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Kelola Pengiriman Barang Jelang Idulfitri

Supply Chain Indonesia menyampaikan strategi pengelolaan pengiriman barang menjelang Idulfitri 2021 untuk mengantisipasi keterlambatan.
Ilustrasi jasa kurir
Ilustrasi jasa kurir

Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia (SCI) membeberkan strategi pengiriman barang yang disiapkan untuk menghindari berbagai kendala yang mungkin terjadi menjelang momen perayaan Idulfitri 2021.

Senior Consultant & Trainner SCI Sugi Purnoto mengatakan bahwa bagi pengelola pengiriman barang, strategi yang dilakukan adalah dengan menghitung lead time pengiriman barang.

"Contoh pengiriman barang ke Jawa Tengah itu [membutuhkan waktu] 2 hari, Jawa Timur 3 hari, Bali 5 hari, maka pengiriman SCI ke Bali itu akan saya berangkatkan pada 7 Mei 2021 dan area Jatim 8 Mei 2021, paling telat," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (6/4/2021).

Menurutnya, SCI ataupun para pemilik barang dan pengguna jasa angkutan barang, sudah harus merencanakan pengiriman sehingga paling lambat pada 11 Mei 2021, barang sudah masuk ke gudang demi menghindari biaya tambahan penyimpanan barang (biaya inap).

"Kalau truk itu sampai tidak dibongkar, truk akan membebankan biaya tambahan kepada pemilik barang," ujarnya.

Guna menghindari hal demikian, Sugi memastikan bahwa SCI akan mengatur jadwal pengiriman sebaik mungkin, seperti pengiriman ke Bali terakhir 7 Mei 2021, Surabaya (Jatim) pada 8 Mei 2021, Jawa Tengah dan Jawa Barat pada 9 Mei 2021.

"Jadi kalaupun nanti ada diskresi atau pengalihan jalur truk dari jalan tol ke pantura karena kepadatan kendaraan [H-1 atau saat Lebaran], kita sudah tidak di situ [karena tidak beroperasi]," imbuhnya.

Meski begitu, Sugi berharap nantinya tidak akan ada pengalihan kendaraan angkutan barang di lingkup Jabodetabek mengingat adanya larangan mudik Lebaran dari pemerintah. Sebab, distribusi logistik terutama kebutuhan pokok tetap harus berjalan terutama bagi masyarakat yang tidak mudik.

"Jadi yang kita harapkan karena ini distribusi untuk orang-orang yang tidak mudik, tidak ada diskresi pelarangan truk untuk kirim ke posisinya di Jabodetabek karena supply untuk kebutuhan kita semua yang tidak mudik terutama kebutuhan pokok," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper