Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Kepercayaan Publik, BPTJ Pastikan Operasional Aman dan Ketat Prokes

Semua upaya yang bersifat kampanye dan komunikasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat angkutan massal harus secara konsisten dilakukan.
Sejumlah warga menunggu kedatangan Bus Transjakarta di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen./ANTARA FOTO-Aprillio Akbar
Sejumlah warga menunggu kedatangan Bus Transjakarta di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen./ANTARA FOTO-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memastikan seluruh operasional berlangsung aman, nyaman, sehat dan ramah lingkungan serta ketat dalam menegakkan protokol kesehatan.

Hal itu dilakukan guna menjaga kepercayaan masyarakat menggunakan transportasi umum di masa pandemi Covid-19.

Kepala BPTJ Polana B. Pramesti mengaku implementasi pembatasan kapasitas dan penegakan prokes yang ketat di semua jenis angkutan umum massal tidak menghalangi perusahaan untuk terus meningkatkan pemahaman publik tentang manfaat dari angkutan umum massal. 

“Pembatasan kapasitas dan penegakan protokol kesehatan pada masa pandemi ini justru bagian dari upaya untuk tetap membangun kepercayaan publik terhadap angkutan umum massal agar tidak terjadi penularan Covid-19 di angkutan umum massal,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip, Jumat (2/4/2021).

Untuk lebih meningkatan kepercayaan publik, Polana melakukan pemantauan penerapan prokes pada layanan angkutan umum massal perkotaan di wilayah Jabodetabek bersama dengan lembaga yang kompeten seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Ombudsman.

Menurutnya, kesadaran dan kepercayaan masyarakat untuk memilih menggunakan angkutan umum massal di Jabodetabek tidak cukup hanya dengan pemenuhan sarana dan prasarana saja. Hal ini karena menggunakan transportasi umum terbentuk dari perilaku yang dilahirkan melalui kebiasaan yang berawal dari kesadaran.

Oleh karena itu lanjutnya, semua upaya yang bersifat kampanye dan komunikasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat angkutan massal harus secara konsisten dilakukan termasuk di masa pandemi ini.  

“BPTJ selalu berusaha memanfaatkan berbagai momentum untuk dapat melakukan kampanye peningkatan kesadaran penggunaan angkutan umum massal perkotaan dan NMT [Non Motorized Transportation]," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper