Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Segini Mahar yang Harus Dibayar Pemda Papua Buat Memiliki Saham Freeport

Dalam divestasi saham Freeport Indonesia disepakati bahwa keterlibatan Pemda Papua melalui BUMD sebagai pemegang saham PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (PTIPMM),  sehingga Pemda Papua memiliki saham secara tidak langsung dalam Freeport Indonesia sebesar 10 persen.
Truk diparkir di tambang terbuka tambang tembaga dan emas Grasberg di dekat Timika, Papua, pada 19 September 2015./ANTARA FOTO-Muhammad Adimaja
Truk diparkir di tambang terbuka tambang tembaga dan emas Grasberg di dekat Timika, Papua, pada 19 September 2015./ANTARA FOTO-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA--Group CEO MIND ID Orias Petrus Moedak mengungkapkan bahwa nilai transaksi yang harus dibayarkan oleh Pemerintah Daerah Papua untuk mengambil alih bagian saham 10 persen di PT Freeport Indonesia adalah sekitar US$818 juta.  

Dalam divestasi saham Freeport Indonesia disepakati bahwa keterlibatan Pemda Papua melalui BUMD sebagai pemegang saham PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (PTIPMM),  sehingga Pemda Papua memiliki saham secara tidak langsung dalam Freeport Indonesia sebesar 10 persen.

Saat ini, Pemda Papua tengah menyelesaikan proses pendirian BUMD yang dinamai PT Papua Divestasi Mandiri untuk mengambil alih bagian saham 10 persen tersebut.  

"Jadi hitungan kami dari IPMM porsi yang harus dibayar Pemda Papua sebagaimana yang kami beli dengan utang, sekitar US$818 juta.  Kemudian akan kami hitung bunga sesuai beban kami," kata Orias dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (31/3/2021).

Pernyataan Orias tersebut menanggapi pertanyaan dari Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar yang mempertanyakan harga beli yang ditanggung oleh Pemda Papua untuk mengambil alih saham tersebut.  

Dia mengatakan bahwa saat ini saham PTIPMM 100 persen dimiliki oleh PT Inalum (Persero) atau MIND ID.  Untuk mengalihkan bagian saham ke BUMD Papua, Inalum akan melepas sahamnya di PTIPMM sebesar 40 persen dengan nilai transaksi sekitar US$900 juta.  

"Kalau 40 persen dilepas, hitungan sederhananya maka seharusnya nilai saham yang dilepas hanya berkisar US$752 juta.  Pertanyaannya kenapa US$900 juta.  Ada selisih US$100 juta lebih.  Kalau memang transaksi pelepasan saham agar masyarakat Papua dapat manfaat lebih kenapa tidak dilepas dengan harga beli saja?," ujar Gunhar.  

Adapun, divestasi Freeport Indonesia dengan Pemerintah Indonesia telah selesai pada Desember 2018 sehingga kepemilikan saham Indonesia menjadi 51,236 persen.  

Sesuai Perjanjian Induk antara Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan Menteri BUMN, Pemprov Papua, Pemkab Mimika, dan PT Inalum (Persero) atau MIND ID, disepakati keterlibatan Pemda Papua melalui BUMD sebagai pemegang saham PTIPMM sehingga Pemda Papua memiliki saham secara tidak langsung dalam Freeport Indonesia sebesar 10 persen.

Porsi kepemilikan saham Pemda Papua melalui BUMD sebesar 10 persen dari total saham Freeport Indonesia tersebut terdiri atas Pemprov Papua sebesar 3 persen dan Pemkab Mimika sebesar 7 persen.

Setelah pembentukan konsorsium BUMD antara Pemprov Papua dan Pemkab Mimika, porsi 10 persen saham Pemda Papua akan terbagi menjadi Pemkab Mimika sebesar 70 persen dan Pemprov Papua sebesar 30 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper