Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakal Dapat Saham di Blok Masela, Maluku Energy Siap Investasi Rp30 Triliun

Dengan hak partisipasi 10 persen, Maluku Energy bakal menanggung 10 persen dari total biaya investasi pengembangan Blok Masela yang ditaksir US$20 miliar atau hampir sekitar Rp300 triliun.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Badan usaha milik daerah, PT Maluku Energy Abadi mendapatkan hak partisipasi sebesar 10 persen dalam proyek Blok Masela.

Direktur Utama Maluku Energi Abadi Musalam Latuconsina mengatakan pihaknya tengah memasuki tahapan ketujuh untuk mendapatkan hak partisipasi sebesar 10 persen dalam proyek Lapangan Abadi Masela.

Perusahaan daerah yang 99 persen sahamnya digenggam oleh Pemerintah Provinsi Maluku telah menuntaskan tahapan keenam yakni menerima surat penawaran dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Masela yakni Inpex Masela dan telah mengembalikan dokumen minat dan kesanggupannya.

Dengan hak partisipasi 10 persen, kata Musalam, maka pihaknya bakal menanggung 10 persen dari total biaya investasi pengembangan Blok Masela yang ditaksir US$20 miliar atau hampir sekitar Rp300 triliun.

“Untuk investasi pembangunan konstruksi 5 tahun ke depan pada 2023–2028 kurang lebih berkisar Rp300 triliun jadi kalau memang PI [participating interest] 10 persen ada beban yang dibebankan kepada Provinsi Maluku Rp30 triliun,” katanya di Jakarta, Selasa (30/3/2021).

Lebih lanjut, Musalam menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37 Tahun 2016 dilaksanakan melalui skema kerja sama melalui pembiayaan oleh kontraktor dan pengembalian pembiayaan diambil dari bagian BUMD/perusda dari hasil daerah, tanpa dikenakan bunga, dapat dikembalikan setiap tahunnya secara kelaziman bisnis dan jangka waktu pengembalian dimulai pada saat produksi sampai dengan terpenuhinya kewajiban.

Dia mengatakan, nantinya Maluku Energy Abadi sebagai BUMD yang dipilih akan tetap ikut memonitor perkembangan proyek agar porsi sebesar 10 persen itu bisa didapatkan.

Untuk saat ini, BUMD itu akan melakukan pembukaan data dengan Inpex untuk mengevaluasi lebih lanjut proyek Blok Masela.

“Kita proses PI sedang masuk tahap ketujuh di situ mereka harus buka data kepada kami kita ada due diligence di situ kita punya waktu 6 bulan ke depan dari segala aspek, hukum finance, subsurface kita sama-sama lakukan evaluasi,” jelasnya.

Dalam perkembangan yang lain, Maluku Energy Abadi juga tengah mengurus hak partisipasi dua wilayah kerja lainnya yaitu WK Bula dan WK Seram Non Bula yang dikelola oleh Citic Seram dan Kalrez Petroleum.

Pihaknya tengah menghitung jumlah investasi yang akan dikucurkan untuk kedua WK tersebut karena sudah beroperasi sejak 2019.

“Untuk Bula dan Non Bula PI 10 persen kalau selesai kita bisa hitung mulai 2019 sampai seterusnya karena 2 WK sudah berproduksi jadi mekanismenya ditalangi dulu,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan terkait dengan proses pengelolaan hak partisipasi tersebut, pihaknya menyatakan telah menjalankan sesuai dengan prosedur dan kewenangan yang dimiliki.

Dia menyatakan pihaknya telah memenuhi 6 dari 10 poin yang diatur untuk mendapatkan hak pengelolaan wilayah kerja Masela. "Pemerintah Provinsi tidak akan melampaui keweanangan yang diatur dalam perundang-undangan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper