Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Panen Raya, Harga Gabah di 85 Kabupaten Anjlok!

Harga gabah kering panen di 85 kabupaten dilaporkan di bawah harga pembelian pemerintah menjelang masa panen raya.
Petani menjemur gabah di Kampung Songkolo, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (9/3/2020). Harga gabah kering di tingkat petani di daerah tersebut mengalami penurunan, dari harga Rp4.800 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram akibat musim hujan yang membuat butir padi tak berisi karena sebagian persawahan terendam air. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Petani menjemur gabah di Kampung Songkolo, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (9/3/2020). Harga gabah kering di tingkat petani di daerah tersebut mengalami penurunan, dari harga Rp4.800 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram akibat musim hujan yang membuat butir padi tak berisi karena sebagian persawahan terendam air. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melaporkan pergerakan harga gabah kering panen (GKP) yang berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) di sejumlah daerah jelang masa panen raya.

Hasil pemantauan menunjukkan per 17 Maret harga GKP telah berada di bawah HPP di 310 kecamatan di 85 kabupaten. Kemudian pada 22 Maret 2021, bertambah menjadi 501 kecamatan di 85 kabupaten.

“Apakah sekarang panen raya terjadi? Kami pantau dengan petugas lapangan, dilaporkan ke Jakarta betul, bahwa harga GKP termasuk GKG itu sudah turun [di bawah HPP] di beberapa kabupaten,” kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi dalam diskusi daring, Kamis (25/3/2021).

Mengacu pada Permendag No. 24/2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah, harga pembelian dipatok Rp4.200 per kilogram untuk GKP di tingkat petani. Suwandi mengatakan jumlah daerah yang melaporkan penurunan harga GKP terus bertambah.

"Terakhir, kemarin pada 24 Maret 2021 ada 459 kecamatan di 85 kabupaten yang turun harga gabahnya. Ini kita pantau terus," ujarnya.

Penurunan harga gabah terjadi di provinsi sentra produksi. Di antaranya adalah Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat.

Dalam mengantisipasi penurunan harga yang lebih dalam, Suwandi mengatakan Kementerian Pertanian telah menginstruksikan pemerintah daerah dan Perum Bulog untuk segera menyerap dari petani. Bulog dia sebut telah meneken perjanjian untuk membeli gabah petani. Di antaranya di Banten dengan volume 35.000 ton, Yogyakarta dengan volume 74.700 ton, Jambi sebanyak 8.000 ton dan Lampung 25.000 ton.

Selain itu, komitmen baru penyerapan juga dibuat seperti di Sragen dengan volume 17.500 ton, di Karanganyar 15.000 ton, Boyolali, 24.000 ton, Nganjuk 26.500 ton, Brebes dan Tegal dengan volume masing 11.000 ton, dan Indramayu 750 ton.

“Kondisi normal HPP GKG adalah Rp4.200 per kilogram, kalau tidak panen harga di atas itu, sekitar Rp4.600 sampai 4.700 per kilogram. Sekarang sudah turun di beberapa lokasi tadi, kami akan menangani ini di samping fokus produksi, dan bagaimana supaya petani kita ditolong jangan sampai harga jatuh di bawah HPP,” kata Suwandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper