Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pusat Keuangan Asia Tenggara Bersiap Hadapi Era Baru Perkantoran

Singapura, yang merupakan pusat keuangan Asia Tenggara, bersiap menghadapi cara baru penggunaan ruang perkantoran setelah pandemi Covid-19 berlalu, demikian hasil kajian konsultan properti Cushman & Wakefield.
Gedung Monetary Authority of Singapore (MAS)/Bloomberg/Ore Huiying
Gedung Monetary Authority of Singapore (MAS)/Bloomberg/Ore Huiying

Bisnis.com, JAKARTA – Lantai perkantoran dan perdagangan yang tidak terlalu ramai, sistem pengenalan wajah, dan area kerja terpisah semuanya bisa menjadi rutinitas bagi para bankir di Singapura, karena pusat keuangan Asia Tenggara bersiap untuk kehidupan bisnis di dunia pasca-pandemi Covid-19.

Lembaga keuangan di negara kota itu harus menggunakan lebih banyak teknologi tanpa sentuhan, memberikan lebih banyak ruang untuk setiap karyawan, dan mengadopsi tim terpisah di lantai perdagangan begitu staf kembali setelah pandemi, menurut rekomendasi dari studi yang ditugaskan oleh asosiasi perbankan dan Monetary Authority of Singapore (MAS) yang diterbitkan pada Selasa (23/3/2021).

Pemberi pinjaman juga didorong untuk menggunakan detektor gerak, pengukur suhu, dan masker wajah, serta peningkatan ventilasi untuk menghindari potensi kontaminasi Covid-19, menurut laporan tersebut. Staf harus diizinkan bekerja dari kantor satelit atau cabang selain kantor pusat utama.

Tindakan seperti itu sangat penting untuk mencapai keseimbangan antara keselamatan di tempat kerja dan meminimalkan gangguan pada operasi bisnis, kata studi tersebut, yang dilakukan oleh konsultan real estat Cushman & Wakefield dan beberapa bank terbesar di Singapura.

Dengan lebih dari 200 lembaga keuangan yang beroperasi di Singapura, kota ini merupakan salah satu pusat perbankan global yang mencari cara untuk mengembalikan staf ke kantor setelah mereka menghabiskan lebih dari setahun bekerja dari rumah.

Negara kota tersebut telah mengambil pendekatan hati-hati untuk mengembalikan staf ke kantor meskipun tingkat infeksi tetap rendah.

"MAS mendorong lembaga keuangan kami untuk mempertimbangkan strategi yang direkomendasikan dalam Playbook untuk meningkatkan keselamatan dan ketahanan di tempat kerja," kata Wakil Direktur Pelaksana MAS Ong Chong Tee dalam sebuah pernyataan.

“Ini akan sangat membantu untuk dipersiapkan dengan baik untuk situasi apa pun pada masa mendatang yang mungkin memerlukan pengaturan jarak yang aman dan bekerja dari rumah,” lanjutnya.

Wall Street juga telah mengumumkan rencana untuk membawa lebih banyak bankir kembali dalam beberapa bulan mendatang.

Ratusan magang akan bekerja di kantor JPMorgan Chase & Co di New York dan London dalam beberapa bulan mendatang.

Sementara itu, Citigroup Inc akan mulai mengundang lebih banyak pekerja pada Juli dan mengharapkan 30 persen dari karyawannya di Amerika Utara untuk kembali sepanjang musim panas.

Sebaliknya, karyawan di Shanghai telah kembali ke kantor selama berbulan-bulan setelah kota di China itu menjadi pusat utama pertama di dunia yang dibuka kembali tahun lalu setelah menjinakkan virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper