Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandara Siau Batal Diresmikan Jokowi, Ini Alasannya

Akibat yang ditimbulkan cuaca ekstrem tersebut, Bandar Udara Siau mengalami kerusakan di beberapa bagian bangunan.
Bandara Siau yang ambruk./Antara
Bandara Siau yang ambruk./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan resmi menunda peresmian Bandar Udara Siau di Sulawesi Utara yang sebelumnya dijadwalkan akan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo karena force majeure (peristiwa di luar kuasa).

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan, kejadian itu berupa kerusakan beberapa bangunan bandar udara akibat cuaca ekstrem yang diakibatkan hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Sitaro pada 14-15 Februari 2021.

Akibat yang ditimbulkan cuaca ekstrem tersebut, Bandar Udara Siau mengalami kerusakan di beberapa bagian bangunan, seperti atap terminal penumpang yang roboh dan berakibat juga kerusakan parah pada bagian plafon dan instalasi listrik di gedung terminal bandara.

Cuaca ekstrem ini juga mengakibatkan dinding kaca alumunium gedung kantor pada sisi yang berhadapan dengan terminal roboh.

“Terkait dengan penundaan peresmian Bandar Udara Siau, terjadi karena cuaca ektrem yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara, sehingga mengakibatkan kerusakan di bagian atap ruang tunggu. Namun, operasional bandar udara masih dapat berjalan meskipun mengalami penundaan peresmian,” jelasnya melalui siaran pers, Jumat (19/3/2021).

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara, telah mengeluarkan laporan berupa peringatan dini cuaca buruk di wilayah Sulawesi Utara termasuk seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Sitaro pada 14-15 Maret 2021.

BMKG juga menyebut, bahwa kerusakan Bandar Udara Siau ini karena terdapat pusat tekanan rendah, pertemuan masa udara (convergence) dan penurunan kecepatan angin signifikan yang menghasilkan awan-awan hujan yang aktif, serta kelembaban udara yang relatif lebat. Hal ini membuat citra radar pada saat kejadian menunjukkan adanya awan-awan konvektif (cumolonimbus) .

Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Naha Tahuna selaku penanggung jawab, telah melaporkan kejadian tersebut untuk selanjutnya dilakukan investigasi.

“Selanjutnya, kami akan melakukan audit investigasi dari kerusakan yang terjadi, sebelum memuat ulang instalasi bandar udara dan nantinya diresmikan,” tekannya.

Bandar Udara Siau memiliki runway sepanjang 1.325 x 30 m, taxiway sepanjang 75 x 15 m, apron seluas 70 x 60 m, dan gedung terminal seluas 600 m2. Bandara ini dapat didarati oleh pesawat sejenis ATR-72.

Pada Kamis (18/3/2021), Presiden Joko Widodo telah meresmikan dua bandar udara, yakni Bandar Udara Toraja dan Bandar Udara Pantar, yang terpusat di Bandar Udara Toraja, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper