Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Respon Cepat Pemerintah Tahan Kenaikan Level Kemiskinan

Dampak pandemi terhadap utamanya masyarakat rentan, menyebabkan angka kemiskinan meningkat. Meski begitu, respon kebijakan ekonomi pemerintah dinilai berhasil menahan angka kemiskinan di level 10,4 persen, di bawah prediksi Bank Dunia (World Bank).
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan respon cepat pemerintah semasa pandemi Covid-19 berhasil menahan angka kemiskinan naik lebih tinggi.

Dia mengatakan dampak pandemi terhadap utamanya masyarakat rentan, menyebabkan angka kemiskinan meningkat. Meski begitu, dia mengatakan bahwa respon kebijakan ekonomi berhasil menahan angka kemiskinan di level 10,4 persen, di bawah prediksi Bank Dunia (World Bank).

"Karena respon yang cepat, kami bisa menahan [angka kemiskinan] di level 10,4. Aslinya, World Bank memprediksi kenaikan di atas 11 persen. Jadi itu adalah suatu pencapaian," jelas Menkeu dalam sambutannya pada peluncuran virtual laporan ekonomi Indonesia oleh Organsation for Economic Co-Operation dan Development (OECD), Kamis (18/3/2021).

Respon kebijakan ekonomi, menurut Menkeu, difokuskan untuk menangani sektor kesehatan dan mendukung masyarakat yang paling rentan terhadap dampak pandemi.

Sri Mulyani menyebut 10 persen masyarakat dari total populasi merupakan kategori rentan. Mereka terdampak karena keterbatasan mobilitas selama pembatasan, dan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).

Dia juga menjelaskan total 30 persen masyarakat yang merupakan rumah tangga dengan pemasukan terendah, telah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

"Jalan menuju pemulihan masih panjang. Kita harus memastikan bahwa proses pemulihan akan terus berlanjut," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper