Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OECD kepada Menkeu: Naikkan Harga Karbon!

Sekjen OECD menyebutkan langkah menaikkan harga karbon akan memengaruhi lingkungan Indonesia dan dunia hingga 15 tahun ke depan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) Angel Gurria meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menaikkan biaya emisi karbondioksida untuk mencegah pemanasan global.

Hal tersebut menjadi salah satu rekomendasi dari OECD melalui survei ekonomi terhadap Indonesia di 2021. Sekjen OECD menyebutkan langkah menaikkan harga karbon akan memengaruhi lingkungan Indonesia dan dunia hingga 15 tahun ke depan.

“Saya akan membuat pernyataan berdasarkan sains, dan akan saya terus ulangi. Pasang harga tinggi pada karbon,” jelas Angel dalam sambutannya pada peluncuran virtual survei ekonomi OECD terhadap Indonesia, Kamis (18/3/2021).

Menurutnya, menaikkan harga karbon tidak hanya berdampak pada pengurangan emisi gas rumah kaca global (GHG). Harga karbon yang tinggi dapat mengekang pengrusakan keanekaragaman hayati (biodiversity) dan melindungi masyarakat lokal.

Menkeu Sri Mulyani lalu merespon bahwa aspek lingkungan menjadi fokus pemerintahan, bahkan Presiden Joko Widodo, yang dapat terlihat dari sisi kebijakan dan tindakan.

Sesuai dengan kesepakatan Paris Agreement, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen oleh usaha dari dalam negeri, dan 42 persen apabila mendapat dukungan internasional di 2030.

“Saya sampaikan hari ini bahwa rekomendasi yang [OECD] sampaikan telah kami implementasikan dalam bentuk kebijakan,” jawab Menkeu dalam sambutannya, Kamis (18/3/2021).

Menurut Menkeu, kebijakan terkait lingkungan yang telah bergulir akan membantu peranannya sebagai co-chair dalam the Coalition of Finance Ministers for Climate Action, serta Indonesia sebagai tuan rumah dari G20 di 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper