Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mobil Listrik di RI Hanya Laku 120 Unit Tahun Lalu. Sri Mulyani: Wajar, Tahap Awal

Sri Mulyani menjelaskan bahwa hal tersebut wajar karena Indonesia masih pada tahap awal. Dia mengakui saat ini lebih fokus pada mobil kendaraan pribadi (multi porpose vehicle/MPV) yang berbahan bakar fosil.
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). Fast charging 50 kW ini didukung berbagai tipe gun mobil listrik. ANTARA FOTOrn
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). Fast charging 50 kW ini didukung berbagai tipe gun mobil listrik. ANTARA FOTOrn

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Indonesia disorot publik karena memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

Seperti diketahui, nikel adalah komponen utama dalam kendaraan listrik yang diprediksi bakal mendominasi transportasi di dunia.

Tren mobil listrik, kata Sri Mulyani, akan menjadi keniscayaan ke depannya. Saat ini, pasar terbesar mobil listrik ada di China dan Amerika. Sementara itu, pasar mobil yang menggunakan dua sumber yaitu bensin dan baterai (hybrid) terbesar adalah Jepang.

“Di Indonesia, penjualan battery electric vehicle [mobil listrik] masih sangat rendah yaitu 120 unit sepanjang 2020. Sedangkan untuk yang hybrid 1108 mobil,” katanya saat rapat kerja dengan DPR, Senin (15/3/2021).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa hal tersebut wajar karena Indonesia masih pada tahap awal. Dia mengakui saat ini lebih fokus pada mobil kendaraan pribadi (multi purpose vehicle/MPV) yang berbahan bakar fosil.

Meski begitu dengan tingkat kesadaran yang terus meningkat, mulai dibahas kendaraan bermotor yang mengalami transformasi sangat cepat.

“Terutama dari fosil ke bahan bakar terbarukan atau battery electric vehicle [mobil listrik] yang diperkirakan akan mendominasi kendaraan bermotor di seluruh dunia,” jelasnya.

Di saat yang sama, Indonesia dianggap memiliki peluang untuk memanfaatkannya karena memiliki nikel melimpah.

Kesempatan tersebut tentu akan direspon Indonesia dalam bentuk teknologi mobil listrik. Pemerintah tidak bisa menunggu lama karena teknologi terus berkembang.

“Indonesia sebagai negara yang menghasilkan nikel dengan reserve terbesar dan produksi terbesar jelas merupakan satu negara yang sekarang jadi pusat perhatian terhadap pembangunan dari battery electric vehicle atau baterai itu sendiri,” ucap Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper