Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Industri Pariwisata saat Periode Low Season

Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia memprediksi kondisi industri pariwisata saat memasuki masa low season jelang Ramadan-Idulfitri.
Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat melayani wisatawan di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (2/7/2020). Pemerintah Provinsi Bali berencana mewajibkan sertifikasi protokol kesehatan COVID-19 pada tatanan normal baru bagi usaha pariwisata dan objek wisata di Pulau Dewata yang akan mulai diverifikasi 3 Juli 2020./Antara-Nyoman Hendra Wibowon
Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat melayani wisatawan di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (2/7/2020). Pemerintah Provinsi Bali berencana mewajibkan sertifikasi protokol kesehatan COVID-19 pada tatanan normal baru bagi usaha pariwisata dan objek wisata di Pulau Dewata yang akan mulai diverifikasi 3 Juli 2020./Antara-Nyoman Hendra Wibowon

Bisnis.com, JAKARTA - Ibarat orang yang habis jatuh tertimpa tangga, begitulah nasib yang kemungkinan harus dijalani oleh industri pariwisata pada periode low season Ramadan-Idulfitri nanti. Kendati demikian, masih tetap ada peluang yang dinilai bisa disambut.

Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Ashari menilai pemangkasan cuti bersama lebaran yang menurut ketentuan sementara pemerintah hanya tersisa dua hari, menjadi pemicu atas lebih parahnya kondisi low season yang mesti dihadapi tahun ini.

"Periode low season ramadan-lebaran ini seperti orang jatuh tertimpa tangga, karena datang menghantam pada masa pandemi belum selesai," ujar Azril kepada Bisnis.com, Rabu (10/3/2021).

Adapun, terkait dengan dampaknya terhadap sektor pariwisata, sambung Azril, kondisi ini menjadi dilema. Dengan kata lain, dibebaskannya masyarakat untuk berwisata memang berpotewnsi memberikan efek positif terhadap ekonomi.

Namun, hal tersebut juga sangat berpotensi memperparah situasi pandemi di Tanah Air dan dikhawatirkan justru memicu terjadinya pelonjakan kasus seperti yang terjadi pada periode-periode libur panjang sebelumnya.

Menurut Azril, penerapan konsep wisata berbasis kesehatan atau medical base tourism bisa dijadikan senjata bagi para pelaku industri sektor pariwisata. Penerapan konsep tersebut diyakini dapat menjadi jurus bagi pelaku industri dalam berupaya menyambut peluang pada masa kahar.

Dengan demikian, istilah 'habis jatuh tertimpa tangga' yang kemungkinan menjadi nasib yang harus dijalani oleh industri pariwisata pada periode low season Ramadan-Idulfitri nanti bisa menjadi salah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper