Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Cara Bos Garuda Indonesia Perbesar Pendapatan Kargo

Garuda Indonesia berencana memperbesar porsi pendapatan bisnis kargo menjadi 40 persen pada tahun ini dari kondisi normal yang hanya 10 persen.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra./ Istimewa
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra./ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) akan memperbesar porsi pendapatan dari kargo hingga sebesar 40 persen setelah pandemi Covid-19 berakhir, dibandingkan dengan rata-rata kondisi normal sebelumnya yang hanya mencapai 10 persen hingga 15 persen.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memaparkan pendapatan utama perseroan saat ini masih ditopang sebesar 85 persen hingga 90 persen dari penumpang dan sisanya kargo. Namun, pandemi berimplikasi kepada anak usaha lainnya dari layanan katering, jasa ground handling hingga pasar low cost carrier atau maskapai berbiaya murah yang dioperasikan oleh Citilink.

Sementara itu, kondisi berbeda dialami untuk kargo yang selama pandemi bisa mencapai 50 persen dari pendapatan Garuda.

“Ada bulan-bulan di masa pandemi ini kargo bisa mencapai 50 persen. Ke depan kami memiliki target dari kargo ini bisa mencapai 30 persen sampai 40 persen,” ujarnya, Kamis (4/3/2021).

Alhasil, sambungnya, tak mengherankan kalau nantinya akan banyak pesawat Garuda yang terbang tanpa penumpang. Guna memuluskan rencana itu, emiten berkode saham GIAA juga tengah menyiapkan untuk membuka jalur kargo. Untuk rute kargo tersebut penumpang juga masih diperbolehkan dengan kapasitas terbatas.

Namun, Irfan juga menegaskan kendati kargo merupakan salah satu yang didorong kontribusinya tetapi bukan berarti layanan penumpang akan ditinggalkan. Adapun, untuk meningkatkan layanan dari penumpang ini, maskapai pelat merah tersebut akan memperbaiki frekuensi dan jadwalnya, termasuk mengoptimalkan layanan sewa atau charter yang juga tumbuh.

“Dengan alat produksi yang kami miliki saat ini memang kargo yang paling besar potensinya. Sambil kami terus melanjutkan sertifikasi khusus untuk produk farmasi. Potensi kargo sangat besar ada e-commerce domestik paling meningkat,” imbuhnya.

Irfan juga menuturkan pengangkutan kargo telah memberikan kesempatan bagi emiten bersandi GIAA ini untuk terlibat dalam aktivitas UMKM dan pemulihan ekonomi di daerah. Sejumlah pemerintah daerah telah melakukan kerja sama ekspor langsung ke negara tujuan produk daerahnya seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Bali, Padang, dan Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper