Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Developer Terbesar di Dubai Ingin Kuasai Lagi Seluruh Saham Unit Mal

Emaar Properties, developer terbesar di Dubai yabng berstatus sebagai perusahaan terbuka, memutuskan untuk mengambil aliha semua saham di unit-unit malnhya yang dikelola Emaar Malls, yang dia lepas pada 2014.
Logo Emaar Properties di dekat Burj Khalifa Tower di Dubai, Uni Emirat Arab./Bloomberg
Logo Emaar Properties di dekat Burj Khalifa Tower di Dubai, Uni Emirat Arab./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Emaar Properties PJSC, pengembang menara tertinggi di dunia yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab, berencana mengambil alih saham di seluruh unit malnya karena pandemi virus corona memperburuk penurunan properti di pusat bisnis dan pariwisata Timur Tengah itu.

Saham Emaar Properties dan Emaar Malls sama-sama naik. Emaar Properties yang sekarang memiliki 85 persen Emaar Malls, mengusulkan nilai pengambilalihan tersebut pada 24 miliar dirham atau US$8,7 miliar.

Menurut perhitungan Bloomberg, nilai penawaran Emaar Malls sebesar 1,85 dirham per saham, premium sekitar 10 persen dari harga penutupan terakhirnya.

Kelimpahan properti dan permintaan yang goyah di Dubai menekan harga turun lebih dari sepertiga sejak pasar memuncak sekitar 7 tahun lalu. Penurunan itu diperparah oleh pandemi virus corona, dan Emaar tahun lalu menghentikan sementara proyek baru.

"Meski menurut kami penawaran akan diterima oleh pemegang saham minoritas Emaar Malls, rendahnya premi yang ditawarkan dan diskon harga IPO mungkin tidak akan diterima oleh investor," tulis analis Arqaam Capital Mohamad Haidar dalam risetnya. Ini menetapkan target harga baru untuk Emaar Properties di 5,26 dirham.

Saham Emaar Properties, developer berstatus perusahaan terbuka terbesar di Dubai, naik 5 persen tak lama setelah dibuka pada Rabu (3/3/2021), sedangkan saham Emaar Malls naik 8,3 persen, lompatan terbesar sejak November 2020.

Emaar Properties menjual saham di Emaar Malls, yang mengoperasikan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di dunia di Dubai, pada 2014.

Lockdown untuk menekan penyebaran pandemi virus corona membebani bisnis di wilayah keemiran (kerajaan) tersebut hampir sepanjang tahun lalu.

Kepala Damac Properties PJSC, salah satu pengembang terbesar di Dubai, mengatakan akan memerlukan setidaknya 1 hingga 2 tahun bagi pasar real estat untuk keluar dari keterpurukannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper