Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdagangan Dunia Pulih, Kemacetan Pelabuhan Harus Segera Diatasi

Kapal yang bertukar 6.000 boks atau lebih melalui panggilan pelabuhan mengalami peningkatan waktu rata-rata 20 persen di dermaga menjadi lebih dari 83 jam.
Pelabuhan Yangshan, salah satu pelabuhan terbesar di dunia/Bisnis-Yusuf W.J.
Pelabuhan Yangshan, salah satu pelabuhan terbesar di dunia/Bisnis-Yusuf W.J.

Bisnis.com, JAKARTA - Data terbaru dari IHS Markit menunjukkan dampak signifikan masalah kemacetan di pelabuhan peti kemas di seluruh dunia.

Menurut kelompok penelitian itu, waktu singgah kapal di pelabuhan di seluruh dunia melonjak pada paruh kedua tahun lalu. Kapal ukuran besar merupakan yang paling terpengaruh oleh kemacetan itu.

Kapal yang bertukar 6.000 boks atau lebih melalui panggilan pelabuhan mengalami peningkatan waktu rata-rata 20 persen di dermaga menjadi lebih dari 83 jam.

IHS Markit menghitung waktu masuk pelabuhan dari kedatangan di batas pelabuhan hingga keberangkatan, tetapi tidak termasuk waktu tunggu di luar pelabuhan, yang berarti penundaan keseluruhan untuk kapal cenderung lebih tinggi karena perpanjangan jangkar di luar pelabuhan.

"Pembatasan yang diberlakukan oleh Covid-19 menyebabkan peningkatan besar dalam penundaan pelabuhan tahun lalu, menghabiskan waktu dan uang bagi pemilik kargo dan operator kapal dan terminal, meningkatkan emisi dan sangat mengganggu rantai pasokan,” kata Direktur Asosiasi di IHS Markit Turloch Mooney dilansir The Load Star, Rabu (3/3/2021).

Dia melanjutkan, perdagangan dunia akan tumbuh tahun ini sehingga pelabuhan harus beroperasi seefisien mungkin.

Beberapa pelabuhan terkena dampak lebih buruk dari yang lain, yakni Los Angeles dan Long Beach yang mengalami gabungan waktu masuk rata-rata menjadi lebih dari 170 jam pada kuartal keempat, naik dari 112 jam pada kuartal ketiga dan 102 jam untuk beban kerja serupa pada kuartal IV/2019.

Demikian pula, kemacetan operasi menjadi lumrah di gerbang Inggris Felixstowe tahun lalu, di mana waktu rata-rata kapal di pelabuhan naik 34 persen menjadi lebih dari 92 jam untuk kapal yang menukar 6.000 boks atau lebih.

Pelabuhan dengan tingkat produktivitas tertinggi biasanya juga terkena dampaknya, seperti Qingdao di China yang mengalami peningkatan waktu masuk pelabuhan sebesar 21 persen menjadi lebih dari 50 jam pada paruh kedua tahun lalu. Sedangkan di Singapura, untuk kapal dengan jumlah pertukaran 6.000 boks atau lebih, waktu masuk pelabuhan tumbuh 22 persen menjadi rata-rata 45 jam.

Data Kinerja Pelabuhan IHS Markit juga menunjukkan penundaan pelabuhan global untuk kapal yang melakukan beban kerja lebih kecil, naik antara 7,8 persen dan 9,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper