Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Konsesi SPAM Jatiluhur I Dimulai, PUPR: Ini KPBU Pertama yang Dikelola Pusat

SPAM Jatiluhur I direncanakan akan menambah ketersediaan air minum di empat daerah, yakni Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang.
Pembangunan SPAM Jatiluhur I yang ditargetkan selesai di tahun 2017 akan mengalirkan air 5000 liter/detik. Air tersebut akan disalurkan ke Provinsi DKI Jakarta sebanyak 4000 liter/detik, Kabupaten Karawang 350 liter/detik, Kabupaten Bekasi 350  liter/detik dan Kota Bekasi 300 liter/detik./Dok. Cipta Karya.pu.go.id
Pembangunan SPAM Jatiluhur I yang ditargetkan selesai di tahun 2017 akan mengalirkan air 5000 liter/detik. Air tersebut akan disalurkan ke Provinsi DKI Jakarta sebanyak 4000 liter/detik, Kabupaten Karawang 350 liter/detik, Kabupaten Bekasi 350 liter/detik dan Kota Bekasi 300 liter/detik./Dok. Cipta Karya.pu.go.id

Bisnis.com, JAKARTA -Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah meneken perjanjian kerja sama pemerintah dengan bandan usaha (KPBU) untuk konstruksi sistem penyedaian air minum (SPAM) Jatiluhur I.

KPBU tersebut merupakan KPBU bidang sumber daya air regional pertama yang ditangani oleh pemerintah pusat.

Adapun, amanah konstruksi SPAM Jatiluhur I diberikan pada PT Wika Tirta Jaya Utama. Perusahaan tersbeut merupakan perusahaan patungan dari konsorsium pemengan tender, yakni PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Tirta Gemah Ripah.

"Harapan kami, dengan KPBU ini banyak sekali yang mengawasi tata kelolanya [SPAM Jatiluhur I]. Mudah-mudahan jadi lebih baik. Ini membuktikan pembangunan infrastruktur tidak melulu dibiayai APBN," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Auditorium Kementerian PUPR, Jumat (19/2/2021).

Konstruksi SPAM Jatiluhur I akan dimulai pada kuartal III/2021 sampai Feburari 2024. Saat ini, PT Wika Tirta Jaya Utama wajib untuk memenuhi persyaratan pendahuluan dan kebutuhan dana hingga Agustus 2021.

Seperti diketahui, proyek KPBU tersebut memendam investasi hingga Rp1,76 triliun dengan masa konsesi selama 30 tahun atau hingga 2050. Secara rinci, masa konsesi tersebut dibagi menjadi masa konstruksi selama 2,5 tahun dan masa operasi sekitar 27,5 tahun.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan modalitas KPBU SPAM Jatiluhur I menggunakan desain build, operate, finance, maintain, dan transfer. Alokasi air minum dari konstruksi SPAM tersebut mencapai 4.750 liter per detik (ldp).

"Ini [KPBU bidan SDA] pertama yang sifatnya regional tapi di bawah tanggung jawab pemerintah pusat, karena lintas provinsi dan tentu tingkat kompleksitasnya akan lebih banyak," katanya.

Dengan kata lain, alokasi tersebut lebih rendah dari proyeksi awal yang mencapai 5.000 ldp. Artinya, SPAM Jatiluhur I nantinya hanya akan menggunakan sekitar 29,68 persen dari total potensi air minum Bendungan Djuanda atau Waduk Jatiluhur yang mencapai 16.000 ldp.

SPAM Jatiluhur I direncanakan akan menambah ketersediaan air minum di empat daerah, yakni Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Namun demikian, alokasi air minum untuk DKI Jakarta mendominasi hingga 84,21 persen atau 4.000 ldp.

Dengan demikian, layanan air minum di Ibu Kota akan bertambah 15,15 persen dari total kebutuhan air minum DKI Jakarta. Angka tersebut ekuivalen dengan 1,6 juta masyarakat DKI Jakarta yang akan mendapatkan air minum dari SPAM Jatiluhur I.

Sementara itu, Kota Bekasi akan mendapatkan air minum sebesar 300 ldp yang dapat menambah layanan air minum daearh tersebut sebesar 4,7 persen dari total kebutuhan air minum. Adapun, Kabupaten Karawang akan mnedapatkan air minum sekitar 350 ldp, sedangkan Kabupaten Bekasi sebesar 100 ldp.

Secara total konstruksi SPAM Jatiluhur I akan menyediakan air minum untuk sekitar 1,9 juta jiwa yang tersebar di sekitar 386.000 rumah. Selain itu, akan ada tambahan sekitar 475.000 unit untuk menghantarkan air minum dari Waduk Jatiluhur ke setiap rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper