Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Kebagian Pabrik Mobil Tesla, Indonesia Kebagian Ini

Namun berbeda dengan India, berdasarkan perkembangan rencana investasi tersebut, Tesla tidak punya rencana membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.
Dokumentasi - Mobil Tesla Model 3 buatan China saat proses pengiriman di pabriknya di Shanghai, China (7/1/2020). /ANTARA-REUTERS
Dokumentasi - Mobil Tesla Model 3 buatan China saat proses pengiriman di pabriknya di Shanghai, China (7/1/2020). /ANTARA-REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Tesla Inc. membangun pabrik mobil listrik di India semakin santer terdengar. 

Melansir dari Bloomberg, Senin (15/2/2021), Menteri Negara Bagian tersebut mengatakan Tesla memilih Karnataka, kota di negara bagian selatan India yang beribukotakan Bangalore, sebagai pabrik pertama di India.

Pemilihan Bangalore sendiri tidak terlepas dari kawasan ini yang dikenal sebagai hub kendaraan listrik dan sumber talenta manufaktur. Bangalore atau Bengaluru merupakan kota ketiga terbesar di India juga dikenal sebagai Silicon Valley Asia karena banyak perusahaan teknologi berkantor pusat di kota tersebut.

Berdasarkan sumber internal yang mengetahui kesepakatan ini, Tesla telah bernegosiasi dengan pemerintah setempat selama 6 bulan terakhir.

Sementara itu di Indonesia juga Tesla kabarnya punya keinginan membenamkan investasi. Awal mula kabar ini muncul setelah Presiden Joko Widodo berbicara dengan Elon Musk melalui telepon. 

Namun berbeda dengan India, dalam perkembangannya terungkap bahwa Tesla tidak punya rencana membangun pabrik mobil listrik di Indonesia,

Pada akhir Januari 2021, Kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim bahwa Tesla akan segera menandatangani kontrak investasi di Indonesia pada 2021. Namun, dia tidak secara gamblang menyebutkan kapan hal itu terealisasi.

Bahlil meyakini bahwa BASF dan Tesla akan mengikuti jejak dua perusahaan lain yang telah berkomitmen menanamkan modal, yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) asal China dan LG Chem Ltd asal Korea Selatan.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati juga sempat membeberkan minat investasi yang akan dilakukan perusahaan milik miliuner Elon Musk di Indonesia. Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR pada Selasa (9/2/2021), Nicke mengatakan bahwa rencana investasi ke Indonesia bukan untuk bisnis baterai kendaraan listrik, melainkan untuk mengembangkan sistem penyimpanan energi (energy storage system/ESS).

“Tesla minat di energy storage, bukan di electric vehicle battery, dia datang ke Indonesia lihat potensi menjaga keandalan suplai dari PLTS [pembangkit listrik tenaga surya] adalah ESS, ini pasar besar. Pertamina pun masuk ke sana,” jelasnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan bahwa perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat itu akan berdiskusi langsung dengan pemerintah dengan melibatkan PT Aneka Tambang Tbk. dan MIND ID.

Dia mengungkapkan bahwa Tesla akan mendiskusikan terkait dengan rencana investasinya dalam pembangunan pabrik ESS dan baterai litium.

ESS tersebut akan digunakan Tesla sebagai pembangkit peaker yang bekerja untuk membantu pembangkit-pembangkit listrik saat konsumsi dalam fase puncak.

Dia menegaskan bahwa investasi Tesla di Indonesia tidak hanya sebatas kerja sama untuk pemasokan bahan baku. Nantinya, Tesla bersama dengan Indonesia akan menjadi pemasok ESS ke sejumlah negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper