Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Usaha Berkolaborasi Cetak 500.000 Eksportir hingga 2030

Inisiasi ini bakal berfokus pada pelaku usaha berskala kecil dan menengah (UKM) yang kontribusinya terhadap total ekspor nonmigas memang masih rendah.
Pelaku UMKM Ini Berinovasi Luncurkan DIY Cookie Kit yang Mengasah Kreativitas./istimewan
Pelaku UMKM Ini Berinovasi Luncurkan DIY Cookie Kit yang Mengasah Kreativitas./istimewan

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha yang tergabung dalam sejumlah asosiasi berkolaborasi mendorong lahirnya 500.000 eksportir baru sampai 2030.

Inisiasi ini bakal berfokus pada pelaku usaha berskala kecil dan menengah (UKM) yang kontribusinya terhadap total ekspor nonmigas memang masih rendah.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan usaha skala kecil dan menengah memang menjadi salah satu yang terdampak selama pandemi. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa serapan tenaga kerja di sektor ini cukup tinggi, yakni mencapai 97 persen dari total tenaga kerja nasional menurut laporan Kementerian Koperasi dan UKM.

“Kita lihat UMKM dari sektor penyerapan tenaga kerja tinggi, tetapi untuk sektor ekspor ini masih kecil hanya 15 sampai 16 persen,” kata Rosan saat berbicara pada peresmian Program Kolaborasi Akselerasi Mencetak 500.000 Eksportir Baru di 2030, Rabu (17/2/2021).

Rosan menilai usaha skala kecil dan menengah dengan potensinya yang besar bisa memainkan peran dalam perbaikan kinerja ekspor yang sepanjang 2020 lalu terkoreksi 2,61 persen. Di sisi lain, pemerintah pun telah menyiapkan serangkaian stimulus demi memastikan operasional sektor ini tetap terjaga.

“UMKM memang terdampak paling besar, tetapi dengan banyaknya stimulus untuk pastikan UMKM bertahan, berkembang, dan mengadaptasi teknologi untuk pemasaran, serta pengenalan [UMKM] ke pembiayaan formal, pastinya akan memberikan dampak positif. Terlebih Presiden juga mengamanatkan untuk reformasi kebijakan dan regulasi untuk mendukung ekosistem eksportir ke depan,” lanjutnya.

Peningkatan kontribusi ekspor UKM memang menjadi salah satu kebijakan yang diambil Kementerian Perdagangan untuk menjaga kinerja perdagangan pada 2021.

Data Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan menunjukkan bahwa kontribusi UKM selama Januari sampai September 2020 hanya mencapai 9,7 persen dari total ekspor periode tersebut atau sekitar US$11,36 miliar. Di sisi lain, eksportir skala UKM dengan nilai ekspor tahunan di bawah Rp200 disebut masih mendominasi eksportir nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper