Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Bikin SDM Melek Teknologi Jadi Rebutan di Asean

Munculnya sektor yang mengalami pertumbuhan dan perusahaan yang berupaya memperkuat ketergantungan bisnis melalui aliran pendapatan digital menjadi penyelamat saat ini.
Ilustrasi - Tenaga kerja di Jepang/Bloomberg
Ilustrasi - Tenaga kerja di Jepang/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Prospek perekrutan secara keseluruhan untuk kawasan Asia Tenggara akan tetap konservatif karena perusahaan melewati tahun lalu dengan penuh tantangan akibat pandemi Covid-19. 

Dalam laporan yang berjudul Survei Gaji 2021, perusahaan perekrutan profesional Robert Walters memperkirakan adanya perubahan ulang ekspektasi perusahaan dan para profesional terhadap keseimbangan pekerjaan dan keluarga.

“Prospek perekrutan untuk tahun ini akan sangat dipengaruhi oleh distribusi vaksin yang tersedia secara luas dan efektif, dan kembalinya menjadi sebuah wilayah yang lebih optimis, kemungkinan akan terjadi di babak kedua tahun ini,” kata Direktur Pelaksana Asia Tenggara Robert Walters Gerrit Bouckaert, dikutip dari keterangan resminya, Senin (15/2/2021).

Menurutnya, masih ada harapan dalam masa ketidakpastian saat ini karena munculnya sektor yang mengalami pertumbuhan dan perusahaan yang berupaya memperkuat ketergantungan bisnis melalui aliran pendapatan digital.

“Manajer perekrutan disarankan untuk menyesuaikan pola pikir guna menciptakan tenaga kerja yang tangguh dan menarik kandidat terbaik dengan cara proaktif menghubungi kandidat yang berkualitas, mengembangkan kandidat dari dalam, dan memikirkan ulang deskripsi pekerjaan tradisional,” jelasnya.

Dia menyebutkan para profesional yang mampu membawa rangkaian keterampilan khusus terutama di bidang teknologi, rangkaian keterampilan non-teknis (soft skill) yang mendukung kerja jarak jauh dan kemampuan beradaptasi akan semakin diminati pada tahun ini.

Seperti diketahui, krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 telah merontokkan ekonomi di seluruh dunia, termasuk Asia Tenggara. Pandemi ini mengakibatkan adanya pembatasan perjalanan, karantina wilayah (lockdown), dan perubahan kebiasaan belanja konsumen dalam  sekejap.

Sementara ritel fisik dan penerbangan terkena dampak yang dalam pada 2020, sektor-sektor seperti teknologi, rantai pasokan, dan farmasi mengalami peningkatan aktivitas perekrutan, dan permintaan kandidat untuk sektor-sektor ini akan berlanjut pada tahun ini.

Khususnya di bidang teknologi, berbagai bidang baru seperti teknologi pendidikan, teknologi kesehatan, fintech, perbankan digital, dan perbankan virtual diharapkan menjadi area pertumbuhan utama di kawasan ini.

Hal tersebut mengakibatkan para profesional dengan keahlian khusus dalam kecerdasan buatan (AI), machine learning, otomatisasi, compliance, manajemen proyek teknologi, dan keamanan siber akan sangat dicari.

Tahun ini, para profesional yang berganti pekerjaan akan menerima sedikit kenaikan gaji, tak terkecuali bagi mereka yang berada di pasar negara berkembang.

Namun, pencari kerja di sektor pertumbuhan yang dilengkapi keterampilan khusus dan mengikuti permintaan dapat mengharapkan kenaikan gaji hingga 20 persen ketika pindah ke peran berikutnya pada 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper