Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Penduduk Miskin Tembus 27,55 Juta Akibat Covid-19

Tingkat kemiskinan RI kembali menembus dua digit dari total populasi akibat Covid-19.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin Indonesia per September 2020 mencapai 27,55 juta jiwa.

Jumlah tersebut mengakibatkan tingkat kemiskinan RI kembali menembus dua digit di angka 10,19 persen dari total populasi.

Kepala BPS Suhariyanto memaparkan jumlah penduduk miskin pada September bertambah 1,13 juta dibandingkan dengan Maret 2020. Jika dibandingkan dengan September 2019, jumlah penduduk miskin naik 2,76 juta orang.

Hasil survei BPS pun memperlihatkan kenaikan jumlah penduduk miskin di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan. Jika dibandingkan dengan September 2019, jumlah penduduk miskin di perkotaan naik 1,32 persen sedangkan di perdesaan naik 0,60 persen.

“Kalau kita lihat komposisi, jumlah penduduk miskin di perdesaaan masih lebih tinggi dibandingkan dengan perkotaan dan tentunya ini perlu menjadi perhatian,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (15/2/2021).

Di sisi lain, garis kemiskinan per kapita pun tercatat mengalami kenaikan dari Rp454.652 per kapita pada Maret 2020 menjadi Rp458.947 per kapita. Suhariyanto mengatakan kenaikan ini terjadi akibat kenaikan harga pangan yang menyumbang 73,87 persen pada garis kemiskinan.

“Dengan ini kita harus memberi perhatian ekstra pada komoditas pangan seperti beras dan sebagainya agar tidak mengalami fluktuasi,” lanjutnya.

Profil kemiskinan RI dirilis setiap 2 kali dalam setahun yakni pada Maret dan September. Tingkat kemiskinan pada Maret 2020 adalah 9,78 persen dan tertinggi sejak Maret 2018. Sementara tingkat kemiskinan pada September 2020 merupakan tertinggi sejak Maret 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper