Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AP II Incar Sertifikat ISO 50001 untuk Bandara Soekarno-Hatta

PT Angkasa Pura II ingin agar Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta memiliki sertifikat standar global ISO 50001 untuk yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Warga berada di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Minggu (12/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Warga berada di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Minggu (12/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) mengincar sertifikat standar global ISO 50001 yang pertama di Asia Tenggara untuk Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, yang saat ini telah aktif memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT).

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan bandara berkode CGK tersebut sudah memulainya dengan menggunakan PLTS di gedung Airport Operation Control Center (AOCC) dan layanan taksi listrik yang dioperasikan Grab dan Blue Bird. Adapun, Sistem Manajemen Energi berstandar global ISO 50001 ini juga merupakan upaya dalam menekan biaya operasional.

"Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi bandara pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang memiliki sertifikat global ISO 50001," kata Awaluddin, Kamis (11/2/2021).

Dia menuturkan secara umum, institusi yang berhasil mendapat standar global ISO 50001 menandakan bahwa institusi tersebut memiliki sistem manajemen energi untuk menetapkan kebijakan energi, tujuan, target energi, rencana aksi dan proses yang fokus pada efisiensi energi antara lain dengan memanfaatkan EBT.

Awaluddin mengatakan situasi sulit di tengah pandemi ini memberi pembelajaran, sekaligus resep baru pengelolaan bandara yang dapat menekan biaya operasional, salah satunya adalah Sistem Manajemen Energi sesuai ISO 50001. Sistem manajemen energi untuk Terminal 3 ini nantinya juga dapat digunakan di bandara-bandara lainnya.

Sementara itu, Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Luh Nyoman Puspa Dewi mengatakan sampai saat ini baru terdapat 113 perusahaan di Indonesia yang mendapat sertifikat global ISO 50001 terdiri dari 2 sertifikat diberikan ke bangunan/gedung, 64 sertifikat ke perusahaan industri, dan 47 sertifikat ke perusahaan energi.

“Ini bertujuan mencapai penghematan energi dan penurunan gas rumah kaca. Kegiatan ini [sertfikasi ISO 50001] juga dapat berdampak pada kinerja AP II, serperti cost efficiency,” ujarnya.

Perumusan Sistem Manajemen Energi untuk Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahamam (memorandum of understanding/MoU) antara AP II dan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM tentang Penerapan Konservasi Energi dan Pemanfaatan Energi Terbarukan Secara Berkelanjutan Pada Bandara Udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper