Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kecelakaan Pesawat, Direksi Boeing Dituduh Berbohong

Dewan direksi dilaporkan mengabaikan tanda bahaya tentang 737 Max dan tidak mengembangkan alatnya sendiri untuk mengevaluasi keselamatan.
Keluarga korban melemparkan karangan bunga saat prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018)./Reuters-Beawiharta
Keluarga korban melemparkan karangan bunga saat prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018)./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA - Para direktur Boeing Co., termasuk Chief Executive Officer David Calhoun dituduh berbohong tentang pengawasan perusahaan terhadap pesawat jenis 737 Max 8.

Mereka juga dituduh tidak jujur dalam melakukan kampanye hubungan masyarakat.

Hal itu dinilai menjadi penyebab kecelakaan fatal termasuk pada pesawat Lion Air.

Dewan direksi dilaporkan mengabaikan tanda bahaya tentang 737 Max dan tidak mengembangkan alatnya sendiri untuk mengevaluasi keselamatan di samping tidak meminta pertanggungjawaban mantan CEO Dennis Muilenburg.

Muilenburg sebelumnya melancarkan upaya lobi dan kampanye hubungan masyarakat untuk melawan kritik terhadap pesawat tersebut.

Padahal, menurut gugatan di pengadilan yang baru saja dibuka, ada cacat pada desain pesawat.

"Sebelum operasi pesawat 737 Max dihentikan, dewan direksi gagal melakukan evaluasi keselamatan penerbangan," kata para investor dalam gugatan di pengadilan Delaware Chancery Court, 5 Februari lalu seperti diutip Aljazeera.com, Rabu (10/2/2021).

Dalam tuduhan disebutkan dewan direksi kemudian memperparah kurangnya pengawasan dengan berbohong secara terbuka tentang hal itu. Kasus tersebut pertama kali dilaporkan Wall Street Journal.

Ini merupakan bagian dari gugatan derivatif yang pertama kali diajukan pada 2019 oleh pemegang saham Boeing setelah kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Air 737 Max. Kedua kecelakaan itu merenggut 346 nyawa.

Tidak seperti dalam gugatan kelompok pemegang saham, penilaian atau penyelesaian gugatan derivatif biasanya dibayarkan kembali kepada perusahaan dari polis asuransi untuk direktur dan pejabatnya.

Sebelumnya, Federal Aviation Administration (FAA), otoritas penerbangan Amerika Serikat, telah mengizinkan pesawat Boeing 737 Max 8 kembali beroperasi.

Pesawat Max 8 di-grounded di seluruh dunia pada Maret 2019 setelah Ethiopian Airlines Flight 302 jatuh menghunjam ke tanah hanya 6 menit setelah take off.

Sebelumnya, pesawat jenis yang sama milik Lion Air, JT-610, jatuh masuk ke laut 11 menit setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta pada November 2018.

Kecelakaan Max 8 Lion Air tidak banyak mengundang kecurigaan tentang kesalahan fatal pada produk pesawat tersebut. Penyebabnya, beberapa tahun sebelumnya Lion Air juga pernah mengalami kecelakaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Aljazeera.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper