Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Dekati 1,2 Juta, Indef: Pemerintah Perlu Pertimbangkan Lockdown

Indef melihat pemerintah perlu mempertimbangkan wacana lockdown, 1 minggu atau 2 minggu. Rekomendasi itu perlu dilihat sebagai satu peluang. Ekonomi cenderung lambat pemulihannya dan kasus semakin naik.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi Covid-19 massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis 4 Februari 2021 - Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi Covid-19 massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis 4 Februari 2021 - Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai pemerintah perlu mempertimbangkan untuk menerapkan lockdown mengingat kasus Covid-19 yang masih terus meningkat.

Pemerintah mencatat, kasus positif Covid-19 pada 7 Februari 2021 bertambah 10.827 orang. Secara kumulatif, kasus konfirmasi positif tercatat bertambah menjadi 1.157.837 orang.

Menurut Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad, upaya pengendalian Covid-19 oleh pemerintah belum berjalan optimal, sementara itu pemulihan ekonomi hingga saat ini juga cenderung berjalan lambat

“Kami menyarankan [pemerintah] membuka wacana lockdown, 1 minggu atau 2 minggu, rekomendasi itu perlu dilihat sebagai satu peluang ketika kita sudah sangat frustasi, katakanlah ekonomi cenderung lambat pemulihannya tapi kasus [Covid-19] semakin meningkat,” katanya dalam konferensi pers virtual, Minggu (7/2/2021).

Tauhid menilai, kebijakan lockdown sangat strategis dilakukan oleh pemerintah jika melihat pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2020 yang tercatat -2,19 persen dan untuk mendorong perbaikan di tahun ini.

Bercermin negara lain, seperti China dan Vietnam yang menerapkan kebijakan lockdown, ekonomi di kedua negara tersebut sudah berjalan ke arah pemulihan meski mengalami kontraksi pada awal masa pandemi Covid-19.

“Mereka [China dan Vietnam] memang agak menderita [di awal], tapi proses pemulihannya bisa dipastikan dan lebih tinggi dari negara-negara lain,” tuturnya.

Dia memperkirakan, ekonomi Indonesia pada kuartal I/2021 masih akan mengalami pertumbuhan negatif sebesar -1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hal ini dipicu oleh situasi pandemi Covid-19 yang belum reda. Kasus harian Covid-19 masih terus mengalami peningkatan, apalagi pemerintah akan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro mulai 9 Februari 2021.

“Kami perkirakan kuartal I/2021 sekitar -1 persen. Jangan berharap dengan situasi sekarang kita bsia tumbuh positif di kuartal I, apalagi tanggal 9 Februari nanti [pemerintah] melanjutkan kebijakan PPKM dengan skala mikro, pasti masih ada dampaknya ke ekonomi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper