Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Indonesia Diramal Kembali Normal di Semester Kedua Tahun Ini

Bank Mandiri sendiri meyakini pertumbuhan ekonomi akan mulai normal pada semester kedua tahun ini ditopang oleh investasi dan konsumsi.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro (dari kanan), Head of Fixed Income Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, dan Chief Economist Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy menjadi pembicara dalam Macroeconomic Outlook di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro (dari kanan), Head of Fixed Income Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, dan Chief Economist Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy menjadi pembicara dalam Macroeconomic Outlook di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini akan membaik pada kuartal I/2021, setelah terperosok -2,19 persen pada kuartal terakhir 2020.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2021 sebesar 1 persen atau berada di teritori positif.

"PDB di kuartal I/2021 diharapkan terus membaik dari kuartal IV/2021 dengan dukungan belanja pemerintah [front loading stimulus fiskal] umumnya dari vaksin dan bantuan sosial," papar Andry, Jumat (5/2/2021).

Dia juga melihat ekspor akan meningkat seiring dengan kenaikan harga komoditas.

Namun, tantangan dari pemulihan ini adalah kenaikan kasus harian yang terjadi secara global sehingga berdampak pada pelemahan permintaan.

Pertumbuhan PDB diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal II/2021. "Ini akibat efek low base dari akhir tahun lalu akibat ketatnya PSBB," ujar Andry.

Bank Mandiri sendiri meyakini pertumbuhan ekonomi akan mulai normal pada semester kedua tahun ini.

"PDB akan membaik perlahan pada semester kedua seiring dengan akselerasi konsumsi dan investasi yang ditopang oleh tingginya permintaan akibat dampak kepercayaan dari vaksin," katanya.

Selain itu, transmisi pelonggaran kebijakan dari BI akan turut berperan dari sisi kenaikan kredit. Andry juga melihat adanya efek dari UU Cipta Kerja yang akan mulai terasa pada semester kedua tahun ini.

Adapun, downside risk yang patut diperhatikan a.l. kebijakan front loading stimulus fiskal, penanganan krisis Covid-19 dan distribusi vaksin yang berjalan tidak sesuai rencana.

Bank Mandiri sendiri meyakini sektor kesehatan, informasi teknologi, pertanian, pertambangan dan metal akan tetap kuat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menegaskan pemerintah akan berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2021 kembali positif ke kisaran 1,6 persen hingga 2,1 persen. 

Kondisi tersebut akan ditopang oleh investasi yang akan tumbuh 3 persen - 4 persen dan konsumsi yang akan meningkat 1,3 persen - 1,8 persen pada kuartal I/2021. Untuk keseluruhan tahun, pemerintah masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2021 sebesar 4,5 persen - 5,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper