Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Minus Pertama Kali Sejak 1998. BPS: Indonesia Tak Sendiri

beberapa negara yang mengalami kontraksi yaitu Amerika Serikat 3,5 persen, Uni Eropa 6,4 persen, Hongkok 6,1 persen, dan Korea Selatan 1 persen. Negara tetangga Singapura juga mengalami tumbuh negatif yang cukup dalam sebesar 5,8 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memberikan paparan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/2/2019). Bisnis
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memberikan paparan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/2/2019). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengumumkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2020 minus 2,07 persen. Pandemi Covid-19 menjadi penyebab utamanya.

“Kita melihat bagaimana buruknya pandemi ke seluruh perekonomian. Dengan demikian sejak 1998, ini pertama kalinya Indonesia mengalami kontraksi,” katanya melalui konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).

Tahun 1998, jelas Suhariyanto, Indonesia pertumbuhan Indonesia minus karena krisis moneter. Sedangkan tahun lalu akibat Covid-19.

Sejak 2016, Tanah Air selalu tumbuh di atas 5 persen. Secara berturut-turut hingga 2019 yaitu 5,03 persen, 5,07 persen, 5,17 persen, dan 5,02 persen.

“Namun Indonesia tidak sendiri. Banyak negara yang mengalami kontraksi. Terkecuali Vientam dan Tiongkok,” jelasnya.

BPS mencatat berdasarkan badan statistik dari masing-masing negara, Tiongkok tahun lalu tumbuh 2,3 persen. Vietnam positif 2,9 persen.

Sementara itu, beberapa negara yang mengalami kontraksi yaitu Amerika Serikat 3,5 persen, Uni Eropa 6,4 persen, Hongkok 6,1 persen, dan Korea Selatan 1 persen. Negara tetangga Singapura juga mengalami tumbuh negatif yang cukup dalam sebesar 5,8 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper