Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blok Migas Cepu dan Mahakam Butuh Perhatian Pemerintah

Kedua wilayah kerja blok migas tersebut tersebut berperan vital untuk menopang produksi nasional.
Suasana pengeboran sumur di masa transisi alih kelola ke PT Pertamina Hulu Mahakam, di RIG Maera, South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Senin (7/8)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Suasana pengeboran sumur di masa transisi alih kelola ke PT Pertamina Hulu Mahakam, di RIG Maera, South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Senin (7/8)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA — Penurunan produksi alamiah yang membayangi capaian kinerja untuk Blok Cepu dan Blok Mahakam perlu menjadi perhatian pemerintah mengingat kontribusinya yang cukup besar untuk kinerja hulu minyak dan gas bumi nasional.

Staf pengajar Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto menilai kedua wilayah kerja tersebut berperan vital untuk menopang produksi nasional. Untuk itu, dia berpendapat bahwa SKK Migas perlu memberikan dukungan dalam hal keekonomian kedua lapangan itu.

Menurut dia, insentif fiskal perlu diberikan kepada Blok Cepu dan Blok Mahakam. Bahkan, apabila diperlukan, penyesuaian kebijakan fiskal pada kedua lapangan itu dapat dilakukan. Dukungan kemudahan operasional yang perlu diberikan seperti persetujuan yang dipercepat, fasilitasi perizinan dengan instansi lain dan atau pemerintah daerah.

“Namun, yang lebih prinsip adalah agar di dalam penerapannya itu prinsip assume and discharge dalam hal perpajakan itu dijalankan. Adapun jenis-jenis pajaknya bisa seperti yang diusulkan SKK Migas,” katanya kepada Bisnis, Rabu (3/2/2021).

Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal menilai peranan Blok Cepu dan Blok Mahakam berpengaruh untuk kepentingan nasional.

Untuk menekan penurunan produksi kedua blok migas tersebut, pemerintah perlu memberikan insentif untuk mendukung peningkatan produksi.

“Ya, bisa [usulan insentif SKK Migas], kalau itu semua bisa dilaksanakan,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper