Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panen Raya Padi di Lumbung Pangan Pulang Pisau Sebentar Lagi

Kementerian Pertanian mengeklaim produktivitas padi di kawasan food estate mencapai 6,4 ton per hektare
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian mengeklaim bahwa penanaman padi di kawasan lumbung pangan atau food estate mulai membuahkan hasil yang baik. Panen raya diperkirakan dimulai pada pekan ketiga Februari 2021.

"Kamis [lusa] nanti insyaallah sudah akan panen padi pertama di Pulang Pisau. Ini menandakan bahwa program food estate berhasil dijalankan," kata Direktur Jenderal Prasaran dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy dalam rapat besama Komisi IV DPR, Selasa (2/2/2021).

Sarwo mengemukakan bahwa luas lahan di Pulang Pisau mencapai 10.000 hektare (ha) dan area yang ditanami mencapai 9.630 ha. Sekitar 370 ha yang tersisa rencananya mulai ditanami pada Maret karena sempat tergenang air akibat hujan.

Dia juga menjelaskan bahwa produktivitas padi pada masa tanam kali ini lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum adanya lumbung pangan. Jika tanpa program lumbung pangan, produktivitas hanya di kisaran 3 ton sampai 4 ton per ha, produktivitas kali ini bisa mencapai 5,6 ton sampai 6,4 ton per ha.

"Menurut kami, food estate ini berhasil, kira-kira begitu. Kami juga mengundang Komisi IV DPR RI untuk melihat langsung panennya," kata Sarwo.

Sarwo juga mengemukakan sejumlah kendala dalam proses pengembangan padi di kawasan lumbung pangan yakni serangan hama tikus di sebagian area yang dikelola petani.

Serangan hama tikus ini pun membuat para petani melakukan panen lebih cepat. Kondisi ini disebutnya mengakibatkan sebagian hasil panen belum maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper