Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Tunjuk Bos Indika Energi & Putra Bos Djarum Jadi Pengurus MES

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir memasukan bos Indika Energi Arsjad Rasjid dan putra mahkota Group Djarum, Martin Hartono, dalam struktur Dewan Penyantun MES.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjukkan contoh kemasan botol vaksin Covid-19 saat kunjungan kerja di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjukkan contoh kemasan botol vaksin Covid-19 saat kunjungan kerja di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Usai ditetapkan sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Menteri BUMN Erick Thohir, langsung tancap gas untuk mencari orang guna mengisi struktur Pengurus Pusat MES.

Menariknya dalam daftar pengurus pusat yang tunjuk oleh Erick Thohir, bertabur nama pengusaha yang notabene berasal dari kalangan pengusaha konvensional alias non-syariah.

Dalam struktur Dewan Penyantun, misalnya, Erick memasukan nama pengusaha kelas kakap seperti bos Indika Energi Arsjad Rasjid, Ketua Kadin Roeslan P Roeslani, dan Komisaris ABM Investama Rachmat Mulyana.

Selain itu ada juga nama putra taipan pemilik Djarum Group Robert Budi Hartono, Martin Hartono, Arini (Ninin) Subianto, dan pengusaha Farhat Brachma.

Sementara itu, untuk jajaran pengurus harian Erick memasukan nama Teten Masduki, Muhammad Lutfi, dan Bahlil Lahadalia sebagai Wakil Ketua Umum. Jabatan Sekjen MES dijabat Iggi H. Achsien, dan Bendahara Umum diisi oleh Hery Gunardi, Dirut Bank Syariah Indonesia.

Adapun dalam Rancangan Badan Pengurus Harian MES yang akan membantu Erick sebagai Ketua Umum terdiri dari 3 (tiga) Wakil Ketua Umum, 1 (satu) orang Sekretaris Jenderal, 1 (satu) Bendahara Umum, 7 (tujuh) Ketua, 7 (tujuh) sekretaris, 7 (tujuh) bendahara dan 4 (empat) koordinator wilayah.

Sedangkan dalam jajaran komite akan ada perampingan, dari sebelumnya 25 komite hanya menjadi 20 komite. Sementara itu, di jajaran dewan, Erick membuat struktur yang dibilang cukup berbeda. 

Dewan Pembina dan Dewan Pakar yang sudah ada dalam periode sebelumnya, akan diperkuat dengan Dewan Penggerak dan Dewan Penyantun, yang juga akan diisi para tokoh yang memiliki kepedulian, semangat juang, dan komitmen di ekonomi Syariah.

Seperti diketahui, pekan lalu, Sabtu (23/1/2021), MES menggelar Musyawarah Nasional dan menunjuk Erick Thohir menjadi ketua umum periode 2021-2023. Dalam Munas itu juga dipilih beberapa tim formatur untuk menyusun kepenggurusan MES. 

Tim formatur itu terdiri dari, Dewan Pembina Demisioner Ma'ruf Amin, Dewan Pakar Demisioner Sugiharto, dua orang BPH Demisioner Firdaus Djaelani dan Edy Setiadi, perwakilan Indonesia Barat Syahrizal Abbas, perwakilan Indonesia Tengah Imron Mawardi, perwakilan Indonesia Timur Baiq Mulianah, perwakilan Luar Negeri - MES Malaysia Mahbubi Aly, Badan Otonom Muhammad Syakir Sula, steering committee Siti Ma'rifah dan organizing committeeOC Iggi Achsien.

Dalam sambutan setelah terpilih menjadi ketua, Erick menyatakan bahwa akan menyusun kepenggurus paling lama satu pekan, dari yang seharusnya maksimal satu bulan.

"Ketika tadi disampaikan waktunya satu bulan, Bapak Wapres menyampaikan dua minggu, Insya Allah bersama tim formatur, dalam satu minggu bisa membentuk kepenggurusan," kata Erick.

Dalam sambutan itu, Erick menyampaikan empat program kerja yang akan dibawa dalam 3 tahun ke depan. 

Pertama, peningkatan pasar industri halal di dalam dan luar negeri. "Karena kita punya market besar jadi ketika market kita bisa pegang, tentu untuk ke luar negeri punya fondasi lebih mudah."

Kedua, mengembangkan industri keuangan syariah dengan mendorong ke arah digital, terutama finansial teknologi dan keuangan syariah moderen.

Ketiga, investasi yang bersahabat dengan melibatkan pengusaha daerah agar kesenjangan bisa dikikis. "Pengusaha daerah jadi  uara di daerahnya masing-masing sehingga jadi platform penarik pengusaha kecil lainnya."

Keempat, pembinaan ekonomi syariah yang dimulai dari pedesaan agar secara berkelanjutan memiliki fondasi ekonomi syariah yang kuat. "Dari titik nol di desa."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper