Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja BMW Lampaui Perkiraan, Didukung Pemulihan China

Arus kas bebas perusahaan naik menjadi 2,8 miliar euro (US$ 3,4 miliar) dalam tiga bulan terakhir 2020, hampir dua kali lipat periode tahun sebelumnya. Perusahaan menegaskan kembali bahwa margin akan lebih tinggi dari kisaran sebanyak 3 persen.
Langkah kedua bagi perusahaan adalah melakukan proses penjualan untuk mitra ritel yang sebagian besar dilakukan secara online melalui situs web dengan lalu lintas tinggi di pasar utama. /BMW
Langkah kedua bagi perusahaan adalah melakukan proses penjualan untuk mitra ritel yang sebagian besar dilakukan secara online melalui situs web dengan lalu lintas tinggi di pasar utama. /BMW

Bisnis.com, JAKARTA - Arus pendapatan BMW AG tahun lalu melampaui jumlah yang diperkirakan, bergabung dengan produsen mobil dari Jerman, Volkswagen AG dalam membukukan pendapatan awal yang optimistis setelah mempertahankan pemulihan dari gangguan virus Corona.

Arus kas bebas perusahaan naik menjadi 2,8 miliar euro (US$ 3,4 miliar) dalam tiga bulan terakhir 2020, hampir dua kali lipat periode tahun sebelumnya. Perusahaan menegaskan kembali bahwa margin akan lebih tinggi dari kisaran sebanyak 3 persen.

Namun, saham BMW turun sebanyak 3,9 persen di perdagangan Frankfurt hari ini di tengah pelemahan pasar yang lebih luas. Juergen Pieper, seorang analis di Bankhaus Metzler, mengatakan margin BMW tidak sebaik milik VW, dan langkah-langkah penghematan biaya seperti mengurangi persediaan tidak dapat diulang.

Penjualan kedua pembuat mobil itu rebound setelah paruh pertama tahun lalu yang sulit, dengan permintaan yang sangat kuat di China.

Penguncian virus Corona masih membebani pengiriman setahun penuh, dan Mercedes-Benz Daimler AG mempertahankan kepemimpinannya di segmen mobil mewah global selama lima tahun berturut-turut. Kinerja BMW tidak terlalu mengejutkan setelah rilis pendapatan VW.

"Dan karena beberapa negara Eropa telah memperpanjang lockdown, pemulihan kuartal keempat pabrikan mungkin berumur pendek," kata Michael Dean, analis industri otomotif di Bloomberg Intelligence, dilansir Kamis (21/1/2021).

Sementara BMW bekerja dengan baik di pasar terbesarnya di China, pabrikan berada di bawah tekanan yang meningkat karena persaingan dengan perusahaan baru termasuk Tesla Inc., Nio Inc. dan Li Auto Inc.

BMW menanggapi ancaman tersebut dengan memperluas produksi mobil listriknya, dengan kendaraan sport iX dan sedan i4 diharapkan akan mulai dijual masing-masing tahun ini dan pada 2022.

BMW juga mendapat keuntungan dari hasil yang lebih baik dari perkiraan pada pemasaran ulang mobil bekas. Segmen ini didukung oleh konsumen yang mencari alternatif transportasi umum karena pandemi.

Pasar tersebut, bersama dengan apa yang disebut perusahaan sebagai manajemen persediaan yang terfokus, membantu meningkatkan arus kas bebas menjadi sekitar 3,4 miliar euro tahun lalu.

Pabrikan Jerman itu minggu ini berada di antara 42 perusahaan yang disetujui untuk mendapatkan sekitar 2,9 miliar euro bantuan negara untuk proyek baterai yang akan memperkuat posisi Eropa dalam perlombaan memproduksi lebih banyak kendaraan listrik.

BMW juga akan menginvestasikan tiga digit juta euro dalam pemasaran internet dan proses penjualan. Penjualan online akan membantu mengkompensasi penutupan dealer terkait pandemi di pasar utamanya. BMW dijadwalkan untuk mempublikasikan pendapatan setahun penuh secara rinci pada 17 Maret 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper