Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian PUPR Ingin Waktu Perjalanan 100 Km Cuma 1,5 Jam

Kementerian PUPR ingin meningkatkan waktu perjalanan nasional menjadi 1,5 jam per 100 km dan menjadikan jalan tol sebagai backbone jaringan jalan nasional.
Ilustrasi. Jalan Tol Demak. /Kementerian BUMN
Ilustrasi. Jalan Tol Demak. /Kementerian BUMN

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meningkatkan waktu perjalanan nasional menjadi 1,5 jam per 100 km. Dengan kata lain, kecepatan rata-rata nasional ditargetkan naik menjadi 66 km per jam.

Direktur Jenderal Bina Marga Hendy Rahadian mengatakan waktu tempuh tersebut akan menyamai waktu tempuh di Negeri Jiran. Peningkatan waktu perjalanan dengan konstruksi jalan tol dinilai lebih mudah dibandingkan dengan jalan biasa.

"Kami sudah menyusun rencana jalan tol jangka panjang. Kira-kira total kebutuhan jalan tol [mencapai] 18.088 km yang berfungsi sebagai backbone jaringan jalan secara keseluruhan," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Rabu (27/1/2021).

Berdasarkan data DJBM, jalan tol yang sudah beroperasi baru mencapai 2.343 km. Artinya, jalan tol yang tersedia baru sekitar 12,95 persen dari total target jangka panjang.

Adapun, DJBM menargetkan untuk membangun jalan tol baru sepanjang 2.536 km hingga 2024. Target tersebut sejalan dengan target jalan tol baru dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020–2024 sepanjang 2.500 km.

Alhasil, jalan tol yang tersedia pada 2024 akan menjadi sepanjang 4.630,25 km. "Walaupun kami menyadari, kondisi situasi ekonomi [membuat target tersebut] bukan target yang mudah tercapai," ucapnya.

DJBM mencatat setidaknya ada 13 ruas jalan tol yang harus diselesaikan pada 2024 agar target tersebut tercapai. Nilai investasi yang dibutuhkan untuk konstruksi seluruh ruas jalan tol tersebut mencapai sekitar Rp182,68 triliun.

Sejauh ini, pemerintah baru mengucurkan sekitar Rp12 triliun atau 6,67 persen dari total investasi. Dengan kata lain, harus ada tambahan investasi sekitar Rp171,2 triliun hingga 2024 atau Rp42,8 triliun per tahun selama 2021–2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper