Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Freeport Indonesia: Produksi Tembaga 2020 Naik 33,3 Persen

Freeport Indonesia mencatatkan kenaikan produksi dan penjualan tembaga sepanjang 2020 atau naik 33,3 persen dibandingkan dengan realisasi produksi 2019 sebesar 607 juta pounds.
Aktivitas di tambang Freeport, Papua./Bloomberg-Dadang Tri
Aktivitas di tambang Freeport, Papua./Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan kenaikan produksi dan penjualan tembaga sepanjang 2020.

Berdasarkan laporan keuangan dan operasi kuartal IV/2020 Freeport-McMoRan Inc. (FCX), salah satu pemegang saham Freeport Indonesia, tembaga yang dihasilkan Freeport Indonesia sampai dengan Desember 2020 mencapai 809 juta pounds. Realisasi tersebut naik 33,3 persen dibandingkan dengan realisasi produksi pada 2019 yang mencapai 607 juta pounds.

Seiring dengan kenaikan produksi, penjualan tembaga Freeport Indonesia juga mengalami kenaikan. Penjualan tembaga Freeport Indonesia mencapai 804 juta pounds atau naik 20,5 persen dibandingkan dengan penjualan pada tahun sebelumnya sebanyak 667 juta pounds.

Harga jual rata-ratanya pun mengalami kenaikan dari US$2,72 per pounds pada 2019 menjadi US$3,08 per pounds pada 2020.

Sebaliknya, produksi emas Freeport Indonesia pada 2020 turun 1,7 persen dibandingkan 2019. Realisasi produksi pada 2020 tercatat mencapai 848.000 ounce, sementara pada 2019 tercatat sebesar 863.000 ounce.

Penurunan produksi emas juga diikuti dengan turunnya penjualan komoditas tersebut. Sepanjang 2020, Freeport Indonesia membukukan penjualan emas sebanyak 842.000 ounce atau turun 13,5 persen dibandingkan 2019 yang mencapai 973.000 ounce.

Namun harga jual rata-rata emasnya mengalami kenaikan, yakni mencapai US$1.832 per ounce. Harga jual tersebut lebih tinggi dari rata-rata harga jual pada 2019 yang senilai US$1.416 per ounce.

"Volume penjualan konsolidasi FCX dari PTFI diperkirakan akan mencapai sekitar 1,3 miliar pound tembaga dan 1,3 juta juta ounce emas untuk tahun 2021," ujar President & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson dalam laporannya, yang dikutip Kamis (28/1/2021).

Saat ini, Freeport Indonesia telah beralih sepenuhnya pada kegiatan produksi tambang bawah tanahnya seiring berhentinya operasi tambang terbuka.

Usai pengembangan tambang bawah tanah rampung, nantinya diharapkan rerata produksi tahunan Freeport Indonesia untuk beberapa tahun ke depan dapat mencapai 1,55 miliar pounds tembaga dan 1,6 juta ounces emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper