Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PGN Usulkan Insentif Harga Gas Hulu untuk Jargas

Pada 2021, emiten berkode saham PGAS itu berencana membangun sebanyak 230.776 sambungan rumah (SR).
Petugas PT Perusahaan Gas Negara Tbk sedang memeriksa operasional jaringan gas rumah tangga. Istimewa/PGN
Petugas PT Perusahaan Gas Negara Tbk sedang memeriksa operasional jaringan gas rumah tangga. Istimewa/PGN

Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk. mengusulkan insentif harga gas bumi dari hulu untuk pelanggan rumah tangga yang disalurkan melalui infrastruktur jaringan gas rumah tangga.

Direktur Utama PGN Suko Hartono mengatakan pihaknya meminta dukungan pemerintah untuk memberikan harga gas di sektor hulu dari US$4,7 per MMbtu menjadi US$2 per MMbtu.

"Kami mengharapkan US$2 per MMbtu untuk gas rumah tangga sehingga keekonomian lebih baik. Penetapan harga jual gas yang memperhatikan tingkat keekonomian jargas," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (27/1/2021).

Menurutnya, insentif perlu diberikan seperti halnya yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga gas hulu untuk kebutuhan industri.

Dalam hal tersebut, PGN telah menerima harga gas di sektor hulu sebesar US$4 per MMbtu untuk implementasi aturan itu. Pasalnya, ada beberapa aset jargas yang belum bisa dioptimalkan karena keekonomian yang belum memenuhi kriteria.

Harapannya, dengan pemberian harga tetap itu bisa lebih mendorong program tersebut. "Kami harapkan fixed price karena ini memberi kepastian karena sumber gas domestik sehingga memudahkan kami untuk perencanaan," ungkapnya.

Adapun, pada 2021 emiten berkode saham PGAS itu berencana membangun sebanyak 230.776 sambungan rumah (SR). Secara rinci, 130.776 SR dibangun menggunakan anggara APBN, 50.000 SR dibangun oleh BUMN, dan 50.000 SR dibangun menggunakan skema KPBU.

Sementara itu, pada 2022 bertambah sebanyak jumlah jargas yang dibangun akan meningkat menjadi 1,28 juta SR, 2023 bertambah sebanyak hingga 1,2 juta, dan pada 2024 bertambah sebanyak 1,2 juta SR.

"Jika role model bisnis ini berhasil, 2022 1,2 juta SR dan terus di tahun 2024 sehingga target 4,1 juta SR di 4 tahun ke depan bisa terpenuhi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper