Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Gotong Royong, Kadin Targetkan 30 Juta Pekerja

Kadin sedang dalam pembicaraan dengan setiap kementerian terkait perihal izin impor, termasuk Kementerian Perdagangan.
Petugas medis sebelum penyuntikan vaksin CoronaVac di Puskesmas Cilincing, Jakarta, Kamis (14/1/2021)./Antara
Petugas medis sebelum penyuntikan vaksin CoronaVac di Puskesmas Cilincing, Jakarta, Kamis (14/1/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menargetkan 25-30 juta pekerja mendapatkan vaksin dalam program vaksinasi gotong royong yang akan diselenggarakan mulai April 2021.

Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan diperlukan sekitar 60 juta dosis vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan program tersebut dengan perkiraan harga yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk setiap karyawan kurang dari Rp1 juta.

“Jumlah yang akan divaksinasi sekitar 25-30 juta orang. Kita akan coba, untuk total dosis yang akan diimpor sekitar 60 juta dosis,” ujar Rosan kepada Bisnis, Rabu (27/1/2021).

Terkait dengan harga vaksin dalam program vaksinasi gotong royong, lanjutnya, perkiraan harga dihitung berdasarkan sejumlah pertimbangan selain vaksin. Dasar-dasar perhitungan tersebut, antara lain biaya vaksinator, logistik, rantai dingin, dan pajak impor.

Dari sejumlah korporasi yang telah didata, preferensi harga yang diperoleh dari perusahaan berkisar antara Rp500.000 hingga Rp1 juta.

Sebelumnya, Rosan mengatakan Kadin sedang dalam pembicaraan dengan setiap kementerian terkait perihal izin impor, termasuk Kementerian Perdagangan (Kemendag). Tetapi, belum ada informasi lebih lanjut terkait dengan perihal impor vaksin yang sudah masuk ke tahap negosiasi tersebut.

Saat ini, lanjutnya, program tersebut telah disosialisasikan kepada seluruh asosiasi dan dilakukan pengumpulan data awal dari calon penerima vaksin program tersebut. Data yang dikumpulkan adalah jumlah calon penerima dan jumlah keluarga yang akan diikutsertakan.

Rosan menjelaskan pengumpulan tahap awal dilakukan sampai dengan 10 Februari 2021 untuk kemudian dilanjutkan ke pengumpulan data yang lebih detil sampai dengan 28 Februari 2021.

“Saya sudah bicara cukup banyak dengan korporasi dan ternyata tingkat kemampuan mereka cukup tinggi untuk mengikuti program ini. Menurut mereka ini program vaksinasi ini lebih efisien dibandingkan dengan mengeluarkan biaya untuk hal-hal lain, seperti tes antigen dan PCR. Selain itu, vaksinasi karyawan diyakini dapat mengembalikan jumlah pekerja ke jumlah normal sehingga produktivitas ikut membaik,” kata Rosan.

Sebagai informasi, program vaksinasi gotong royong akan diselenggarakan gratis bagi penerima vaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper