Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pedagang Daging Sapi Mulai Mogok Jualan, Ini Penyebabnya

Aksi mogok jualan ini dilakukan sebagai respons terhadap tingginya harga daging sapi segar.
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Para pedagang daging sapi di kawasan Jabodetabek yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) memulai aksi mogok jualan pada hari ini, Rabu (20/1/2021).

Aksi yang dilakukan sebagai respons terhadap tingginya harga daging sapi segar ini berlangsung selama tiga hari sampai Jumat (22/1/2021). 

“Ïya, kami mulai mogok hari ini,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APDI Asnawi saat dikonfirmasi, Rabu (20/1/2021).

Asnawi menjelaskan kenaikan harga telah dirasakan dari sisi usaha penggemukan sapi bakalan eks-impor. Dia mengatakan importir telah memperoleh harga yang tinggi dari negara produsen.

Selama ini, impor sapi bakalan yang dilakukan RI berasal dari Australia. Asnawi mengemukakan harga sapi bakalan telah menyentuh US$3,6 per kilogram bobot hidup dan harga per Januari-Februari 2021 di kisaran US$3,9 per kilogram bobot hidup.

“Ini belum termasuk biaya bongkar muat pelabuhan dan biaya angkutan. Sejak Juli total kenaikan Rp13.000 per kilogram,” ujar Asnawi.

Kenaikan ini lantas berimbas ke rantai pasok lainnya. Asnawi mengatakan kenaikan harga daging di distributor telah mencapai Rp12.000 per kilogram, sehingga harga daging yang mulanya Rp115.000 per kilogram menjadi Rp125.000 sampai Rp127.000 per kilogram.

Akibat tingginya harga daging di distributor, banyak pedagang yang harus menjual di harga Rp130.000 per kilogram di tingkat eceran.

Sayangnya, kenaikan harga daging ini belum diiringi oleh daya beli masyarakat. Asnawi mengatakan pedagang justru menanggung rugi akibat minat belanja masyarakat yang makin menurun imbas naiknya harga.

Adapun hasil rapat stabilisasi harga daging dengan Kementerian Perdagangan yang digelar pada Selasa (19/1/2021) disebut Asnawi membuahkan kesepakatan agar pelaku usaha penggemukan sapi bakalan menahan harga timbangan sapi hidup untuk dua bulan ke depan di kisaran Rp47.000 sampai Rp48.500 per kilogram.

Adapun, harga tersebut setara dengan Rp95.000 sampai Rp98.000 per kilogram untuk tiap kilogram karkas. 

“Stabilisasi harga mengutamakan dahulu ketersediaan pasokan daging sapi kepada masyarakat. Pemerintah rencananya akan mengumumkan soal pergerakan harga ini,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper