Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada SWF, AP I Masih Andalkan Kredit Sindikasi dan Obligasi

Angkasa Pura I masih mengandalkan kredit sindikasi dan obligasi sebagai sumber utama pendanaan proyek sembari mempelajari Sovereign Wealth Fund (SWF) milik pemerintah.
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) tetap mencari mitra strategis guna mengelola bandara bidikan baru sembari mengkaji perkembangan sejumlah proyek bandara yang dapat diajukan kepada Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) milik pemerintah.

VP Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan mengatakan masih mengkaji dan memantau terlebih dahulu untuk menawarkan proyek yang masih dalam lingkup kelolaannya. Operator pelat merah tersebut menyebutkan masih mengandalkan obligasi dan kredit sindikasi dalam pendanaan proyek bandaranya.

“Untuk proyek-proyek bandara dalam kelolaan AP I kami sedang memonitor dan mempelajari terkait rencana pemerintah membentuk SWF. Sejauh ini kredit sindikasi dan obligasi masih menjadi sumber utama pendanaan proyek-proyek kami,” ujarnya, Selasa (19/1/2021).

Handy pun menjabarkan sejumlah program strategis dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) pada 2021 yakni menjadi pengelola Bandara Hang Nadim Batam. Bahkan untuk Bandara Hang Nadim Batam, perseroan telah resmi menyerahkan Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis dan saat ini proses tender masih berlangsung. API masih optimistis memenangi tender tersebut.

Selain bandara Hang Nadim, perseroan juga bersama mitra strategis yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) tengah membangun Bandara Dhoho di Kediri.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan proyek tahap pertama yang akan diinvestasikan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau SWF kebanyakan berasal dari sektor infrastruktur.

Isa mengatakan pendanaan yang sudah dibicarakan dengan pada investor, di antaranya untuk proyek jalan tol, bandara, dan pelabuhan. Namun Isa tidak menjelaskan secara rinci ketiga proyek tersebut.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan modal LPI sebesar Rp15 triliun dalam APBN 2020. Belum lama ini pemerintah merilis dua aturan untuk LPI, di antaranya Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2020 Tentang Modal Awal Lembaga Pengelola Investasi dan Peraturan Pemerintah No. 74/2020 Tentang Lembaga Pengelola Investasi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 74/2020, pemerintah masih akan menambah modal LPI hingga mencapai Rp75 triliun pada 2021. Isa mengatakan pemenuhan modal LPI pada 2021 tengah dibahas mekanismenya, salah satunya melalui APBN 2021.

"Bisa diambil dari APBN 2021, sedang dibahas alokasinya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper