Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG: Ini Prediksi Cuaca di Lokasi Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

BMKG memprediksi kondisi cuaca di Kepulauan Seribu, lokasi sekitar pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Minggu (10/1/2021)./Twitter@KANSAR_JKT
Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Minggu (10/1/2021)./Twitter@KANSAR_JKT

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi cuaca di lokasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di sekitar Kepulauan Seribu hingga Rabu (13/1/2021) adalah berawan hingga hujan dengan intensitas sedang.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan untuk hari ini diperkirakan hujan ringan pagi hari dan berawan di siang hari kemudian kembali hujan ringan pada malam hari.

"Pada hari kedua setelah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, arah angin saat ini bertiup dari barat laut dengan kecepatan 10-20 knot dan kecepatan arus laut 10-20 Cm per detik ke arah timur laut serta tinggi gelombang rata-rata mencapai 0,5-1 meter," kata Eko, Senin (11/1/2021).

Dia menuturkan hujan dengan intensitas sedang dan berawan diperkirakan pada Selasa (12/1/2021) dengan kecepatan angin rata-rata 8-15 knot ke arah barat-barat laut dan arus permukaan 10-20 Cm per detik ke arah timur serta tinggi gelombang rata-rata 0,5-1 meter.

Pada Rabu (13/1/2021) cuaca diperkirakan berawan hingga hujan intensitas sedang dengan kecepatan angin rata-rata 8-20 knot ke arah barat-barat laut dengan tinggi gelombang berkisar 0,3-0,8 meter dan kecepatan arus laut 10-20 centimeter per detik ke arah timur.

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper