Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub: Dwelling Time di Pelabuhan Patimban Kurang dari 2 Hari

Menhub Budi Karya ingin dwelling time di Pelabuhan Patimban kurang dari 2 hari agar bisa berkontribusi mengurangi biaya logistik nasional secara signifikan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memberikan sambutan dalam agenda uji coba bongkar muat di Pelabuhan Patimban, Kamis (3/12/2020). / Bisnis-Rinaldi M. Azka
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memberikan sambutan dalam agenda uji coba bongkar muat di Pelabuhan Patimban, Kamis (3/12/2020). / Bisnis-Rinaldi M. Azka

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan dwelling time di Pelabuhan Patimban hanya kurang dari dua hari dengan akses yang lebih cepat dapat membantu menurunkan biaya logistik nasional.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan Pelabuhan Patimban akan dikelola oleh perusahaan swasta dengan skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) yang dilakukan oleh Konsorsium Patimban.

"Patimban dikelola swasta dengan skema KPBU atau PPP diharapkan dapat memberi layanan prima, mengelola dwelling time bisa kurang dari 2 hari, bersamaan dengan pengurangan biaya tracking [karena jarak lebih dekat ke industri] dan dwelling time, ini akan berkontribusi mengurangi biaya logistik nasional secara signifikan," paparnya, Kamis (7/1/2021).

Dia melanjutkan dengan standar dwelling time dan akses yang lebih cepat, pengiriman kendaraan completely built unit (CBU) dari Karawang lebih efisien menuju Patimban baik untuk kebutuhan ekspor maupun pengiriman antarpulau.

Menhub menerangkan pada 2019, ekspor otomotif Indonesia sebesar 322.000 CBU, dengan produksi 1,2 juta CBU dan penjualan 1 juta CBU. Walaupun pandemi telah terjadi penurunan produksi, dalam waktu dekat produksi menjadi lebih baik.

"Dengan adanya perbaikan itu, disusul terminal peti kemas mendatang, Desember 2021 dapat memulai dan berbagi dengan Tanjung Priok untuk efisiensi biaya dan waktu," katanya.

Pelabuhan Patimban, kata dia, membuktikan walaupun pandemi Covid-19 melanda, pembangunan di Indonesia tidak terpengaruh. "Kami mencari mitra-mitra membangun infrastruktur dan berkomitmen mendukung visi presiden pemulihan ekonomi dalam waktu dekat, dan meningkatkan ekonomi untuk Indonesia Maju."

Budi Karya menegaskan infrastruktur Pelabuhan Patimban merupakan infrastruktur strategis yang memfasilitasi interaksi ekonomi nasional dan internasional, yakni kebutuhan ekspor impor dan perdagangan antarpulau guna menghadapi Indonesia Emas pada 2045. Desain di lepas pantai terhubung dengan daratan, terminal peti kemas dengan kapasitas 7,5 juta TEUs pada 2027 dan bisa lebih cepat mengingat potensinya yang besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper