Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Beberkan Sisa Anggaran PEN 2020 Capai Rp115,43 Triliun, Buat Apa Ya?

Sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) dari anggaran PEN tercatat sebesar Rp115,42 triliun. Sebanyak Rp50,94 triliun dari SILPA tersebut akan dikontribusikan ke dalam anggaran PEN tahun ini. Sisanya akan diklaim sebagai penerimaan pajak.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan saat peluncuran progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan saat peluncuran progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) pada 2020 mencapai Rp579,8 triliun atau 83,4 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan Rp695,2 triliun.

Dengan demikian, ada sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) yang sebesar Rp 115,42 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan sebanyak Rp50,94 triliun dari SILPA tersebut akan dikontribusikan ke dalam anggaran PEN tahun ini.

"Masih ada SILPA Rp50,94 triliun dan akan di-carry over ke 2021 untuk pendanaan vaksinasi sebesar Rp47,07 triliun dan Rp3,87 triliun untuk mendukung UMKM," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers realisasi APBN TA 2020, Rabu (6/1/2021).

Adapun, sisa SILPA sebesar Rp64,48 akan dicatat sebagai realisasi penerimaan perpajakan. Langkah ini diambil melihat penerimaan pajak yang anjlok selama tahun lalu.

Dari catatan Kementerian Keuangan, realisasi anggaran PEN untuk bidang kesehatan mencapai Rp63,51 triliun atau 63,8 persen dari pagu Rp99,5 triliun.

Dana ini dipakai untuk insentif kepada tenaga kesehatan, biaya klaim perawatan pasien Covid-19, serta pengadaan alat pelindung diri, alat kesehatan dan sarana kesehatan.

Menurut Sri Mulyani, sisa anggaran sebesar Rp 47,07 triliun dari pos kesehatan dalam program PEN tersebut akan dialokasikan untuk program vaksinasi di 2021.

Selanjutnya, realisasi perlindungan sosial tercatat Rp220,39 triliun atau 95,73 persen dari pagu anggaran sebesar Rp230,21 triliun.

Anggaran ini dipakai untuk program keluarga harapan (PKH) dan bantuan beras, kartu sembako dan bantuan tunai, bansos untuk warga Jabodetabek, bansos tunai non-Jabodetabek, bantuan subsidi gaji.

Kemudian, realisasi program stimulus kementerian/lembaga (K/L) dan daerah mencapai Rp66,59 triliun atau 98,1 persen dari pagu Rp67,86 triliun. Stimulus ini mencakup dukungan pariwisata, padat karya K/L, DID pemulihan, DAK fisik dan pengembangan food estate.

Anggaran dukungan usaha mikro kecil menengah (UMKM) terserap hingga Rp112,44 triliun atau 96,6 persen dari pagu Rp 116,31 triliun. Sisa anggaran dari dukungan UMKM ini akan dibelanjakan untuk pos yang sama tahun ini.

Adapun, sisa anggarannya mencapai Rp3,87 triliun.

Sementara itu, realisasi pembiayaan BUMN dan korporasi tercatat sudah mencapai 100 persen, yakni Rp60,73 triliun. Pembiayaan korporasi ini diberikan dalam bentuk PMN kepada 6 BUMN dan 2 lembaga, yakni LPEI dan LPI.

Selain itu, dalam program ini, pemerintah juga memberikan pinjaman kepada 5 BUMN.

Program insentif dunia usaha realisasinya sebesar Rp56,12 triliun atau 46,53 persen dari pagu Rp120,61 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper