Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia & China Tak Lagi Dominasi Kunjungan Wisman di Indonesia

BPS mencatat wisman asal Timor Leste berhasil mengungguli Malaysia dan China dalam hal kunjungan ke Indonesia pada November 2020.
Setianto, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik. Tangkapan layar saat acara rilis berita resmi statistik BPS secara virtual, Selasa (1/12/2020) /Bisnis-Ropesta Sitorus
Setianto, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik. Tangkapan layar saat acara rilis berita resmi statistik BPS secara virtual, Selasa (1/12/2020) /Bisnis-Ropesta Sitorus

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Indonesia pada November 2020 didominasi oleh pelancong dari Timor Leste. Jumlah wisman yang masuk dari negara tersebut lebih banyak dari dua kontributor besar lainnya, yakni Malaysia dan China.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto mengatakan jumlah wisman dari Timor Leste yang masuk ke Indonesia sebesar 72.900 wisatawan atau 41,6 persen dari total.

"Dibelakangnya, menyusul Malaysia dengan jumlah wisman 41.600 orang atau 23,7 persen dan China sebanyak 6.500 wisman atau 3,7 persen," kata Setianto dalam konferensi pers virtual, Senin (4/1/2020).

Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman dari Januari hingga November 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya masih mengalami penurunan sebesar 73,60 persen. Angka kumulatif wisman yang masuk ke Indonesia periode Januari-November 2020 adalah 3.889.263 wisatawan.

Secara bulanan, jumlah wisman di Indonesia pada November 2020 mengalami kenaikan sebesar 13,90 persen dengan total 175.300 kunjungan. Pada Oktober 2020, jumlah kunjungan wisman di Tanah Air adalah 153.900 orang.

Setianto menjelaskan sebagian besar wisman masuk melalui pintu darat, yakni sebesar 88.600 kunjungan atau sekitar 50 persen dari total wisatawan yang masuk pada November.

"Sementara wisatawan yang masuk melalui pintu udara, dilaporkan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan jalur laut, masing-masing 43.400 dan 43.300 kunjungan," terang Setianto.

Dia menuturkan kunjungan wisman via jalur darat, kenaikan terbesar terjadi di Entikong, Aruk, dan Atambua. Sementara di jalur udara, kenaikan terbesar terjadi di Bandara Juanda dan Soekarno-Hatta dengan masing-masing naik 249,49 persen dan 4.580,77 persen.

Hanya Bandara Sam Ratulangi yang mengalami penurunan secvara bulanan pada November tahun lalu, yakni sebesar 18,03 persen.

Untuk kunjungan wisman melalui laut, sebagian besar masuk melewati Batam, Tanjung Uban, dan Tanjung Benoa. Secara bulanan, masing tercatat mengalami kenaikan sebesar 256,02 persen di Batam, 8,53 persen di Tanjung Uban, dan 29,17 persen di Tanjung Benoa.

Kendati demikian, kunjungan wisman di Tanah Air pada November 2020 secara tahunan masih mengalami penurunan. Dibandingkan dengan tahun lalu, secara tahunan kunjungan wisman tercatat minus 86,31 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper